(Sebelum lomba akhir tahun, setelah acara lomba disekolah)
Kantin sekolahku entah mengapa hari ini ramai sekali. Mungkin hari ini muridnya hadir semua? Entahlah. Aku merasa ini terasa ramai dari biasanya.
"Mau makan apa?" Jinhee bertanya padaku. Aku melihat-lihat kedai yang ada.
Aku mengeluarkan nafas kasar.
Kenapa sih, hampir semua kedai ramai sekali?
"Hhh. Kenapa ramai banget?"
"Entah. Mungkin kalau pakai muka Mingyu kita bisa dapet makanan duluan. Hahaha." Yuna celetuk disebrangku yang hanya dibalas pakai tatapan sebal Jinhee.
Siapa sih yang nggak sebal kalau membahas mantan terus? Apalagi kalau bahas Mingyu. Jinhee menjadi sensitif.
"Atau mungkin pakai muka Younghye aja biar laki-laki yang ngantri pada ngalah?" Jinah yang ada disebelahku pun ikut berceletuk. Aku melotot.
"Aku beli nasi goreng aja."
Jinhee mengangguk. "Yang lain?"
"Samain aja deh, biar cepet."
Jinhee mengangguk lagi. "Minumnya kayak biasa ya!" Ia berseru sambil melenggang pergi dari kursi yang kami tempati. Aku, Yuna dan Jinah duduk menunggu.
"Eh, Young. Setelah acara kemarin, Hao mengirimu pesan, nggak?" Yuna membuka obrolan yang menarik perhatian telingaku. Apalagi bagi Jinah. Dia itu nomor satunya sumber gosip yang disekolah. Mau tau gosip terbaru disekolah ini? Kamu harus mencari dia. Sayangnya, hubungannya dengan Seokmin nggak se-nomor satu dengan julukannya.
"Ada apa Younghye sama Hao? Hayo," Jinah menggodaku dengan memukul pelan pundakku.
"Enggak ada apa-apa, Lee Jinah! Awas kalau kamu nyebar gosip Hao sama Younghye. Mungkin abis itu kamu diterror sama laki-laki lain karena berani ganggu Younghye."
"Oh iya, Younghye selalu punya bodyguard di setiap sudut sekolah." Jinah berkata dengan nada datar dan memutar matanya malas, yang direspon dengan tawa mereka berdua.
Aku nggak mau bahas. Menurutku itu cuma dari perspektif mereka aja.
"Kayaknya pernah. Cuma sekali-dua kali, sih. Kenapa, Na?" Aku akhirnya menjawab pertanyaan Yuna. Ia mengernyit.
"Kukira kalian jadi dekat."
"Dekat dalam artian sebatas makin akrab aja, gitu."
"Lumayan sih." Aku tampak menerawang kebelakang, sekedar mengingat. Tapi, aku tidak akan pernah ingin melupakan semua kenangan dengan Hao walau satu detik-pun.
"Maksudmu?"
"Kadang dia suka ke UKS buat minta salep. Kadang suka bertemu denganku dibelakang sekolah. Ya gitu aja."
"Heol. Kalau fansmu tau, Young, mungkin mereka akan menghabisi Hao. Iya kali deh Seungcheol kalah sama Hao. Hahaha." Jinah berkata yang membuatku tersenyum masam.
"Bahas Hao?" Jinhee entah sejak kapan sudah kembali kemeja. Duduk disebrangku dan disamping Yuna. Ia menaruh 4 minuman pesanan kami dimeja.
"Nih, mungkin sebentar lagi Younghye akan pacaran dengan Hao."
Jinhee melongo lebar.
Apasih, Hee? Nggak tau ya kalau temanmu ini sudah lama suka dengan Hao? Hahaha.
"Biasa aja kalii!"
"Enggak biasa lah! Kalo itu beneran terjadi, yang ada kita malah makin dibenci sama cewek-cewek satu sekolah." Ia akhirnya duduk dan menyeruput minumannya sedikit. Kami bertiga melihatnya dengan bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Time When I'm With You✔️
Fiksi PenggemarAda beberapa momen yang membuatku jatuh cinta padanya. Beberapa diantaranya sederhana tetapi berhasil membuatku makin jatuh padanya. Mungkin kamu perlu baca, agar siapa tahu kamu juga ikut jatuh cinta dengan pesonanya! woonywoo, 2019.