"Ngga, lo tau Zea kemana?" Tunjuk Rafly pada Angga yang sedang menyantap soto mamang.
"Kemwarin guwe liat diya ama Karwin" jawab Angga yang masih mengunyah makanannya.
"Ck, abisin dulu cepet!" Rafly menjitak kepala Angga
"Kenapwah swih, sepwenting ituwh ya?" Rafly hanya mengangguk sembari bermain ponselnya
"Nwoh, karwin samwa yang lwo cari" tunjuk Angga pada dua anak perempuan yang baru saja masuk kantin.
Rafly berjalan menuju Zea.
"Ze?" Rafly menarik tangan Zea membuatnya kaget atas perilaku Rafly.
"Ya kak?" Zea bertanya pada Rafly
"Nih buat lo" Rafly memberikan sebuah kalung pada Zea
"Atas apa kak?" Zea terlihat kebingungan dengan perilaku Rafly.
"Atas rasa gue sama lo"
•••
"Em anu, Ze. Tadi ada temen lo anak sepuluh MIPA lima itu loh" Karina mengalihkan pembicaraan mereka dan segera menarik lengan Zea menjauh dari kantin.
"Ze! Dia lagi nyatain perasaannya Ze ke elo. Peka dikit kek!" Karin menarik lengan Zea di koridor.
"Ya aku gatau harus jawab apa Rin, liat semua temen-temennya pada kaget, aku jadi bingung sendirilah" Ujar Zea frustasi
"Lo kenal kak Rafly dari kapan? Kok tiba-tiba nyatain perasaan?" Tanya Karin yang penasaran dengan kedekatan antara Zea dan Rafly
"Tetangga dulu, mamanya temenan sama mamaku" jelas Zea
"Lah seharusnya dia lebih ngerti kamu dong gimana orangnya. Aneh bat ewh" Karin mencibir sikap Rafly.
"Gak gitu, dia udah bantu aku banyak waktu dulu. Jadi aku gak bisa nyalahin sikap dia, kan ini dari sudut pandangku juga. Siapa tau ada hal lain yang gak aku tau"
"Terserah lo deh Ze, nanti lo jawab apa kalo lo ketemu dia?"
"Gatau Rin, sumpah gatau. Yang aku tau aku gak bakal macem-macem sama dia"
"Kenapa? Katamu dia baik?"
"Iya, tapi dia udah punya pacar, kamu tau kan kak Feli. Aku gatau masih pacaran apa engga, tapi kayaknya masih. Lagian ada orang lain yang bikin aku penasaran sama dia. Aku mau tau siapa dia"
"Siapa?"
"Si kakak kelas MIPA tiga, sebut aja landak"
•••
"Lo gila ya nembak adik kelas Fly?" Tanya Angga yang tadi sempat menyaksikan hal gila yang dilakukan temannya
"Ya lo liat sendiri kan kegilaan gue?" Rafly mengacak rambutnya frustasi.
"Emang lo gila Fly. Kalo dia jadi bual-bualan fans lo gimana? Lo gak kasian?" Arya turut memberi suara membuat Rafly kembali mengerang pusing.
"Cari dia bego, jelasin ke dia lah, cepet sebelum fans lo ngelabrak itu bocah polos!"
Rafly pergi mencari Zea, dia yakin tindakan bodohnya berhasil membuat Zea semakin menjauh darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Inside Your Eyes (PLS JGN DIBACA INI CUMA MENGINGAT MASA2 CRINGE)
Roman pour AdolescentsKamu huruf A, aku huruf Z. Kamu si huruf A yang pertama di hati huruf Z. -Zearra Zetta Gue orang pertama, lo orang orang terakhir. Orang terakhir di hati orang pertama. -Ardhito Reynaldiansyah