Dulu,
Pernah kujadikan kau asas dan landas.
Dari pengertian bahagia tanpa batas.Pernah kutaruh kau pada posisi tertinggi.
Kuagungi tanpa letih dan henti.Pernah kupasrahkan rasa dan asa.
Kupercayakan hati dan jasmani.Tapi, kemudian kau hilang
Tanpa ayat penjelasan.
Kau ombang ambing kan perasaan,
Kau permainkan ketulusan,
Kau curangi kepercayaan.Dan, akhirnya, karenamulah,
Puisi ku,
berdarah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dalam Usaha Melupakan
Poesia[ANALOGI PUISI] Aku hanya sedang berusaha melupa. Jika caraku ini salah, ajari aku bagaimana cara yang seharusnya.