Chapter 12

688 101 3
                                    


“Hans, pergilah. Ini bukan pertempuranmu!” Jose kembali berteriak.
Sementara Hans terlihat enggan untuk beranjak.

“Pergilah. Cari June, dan menyingkirlah dari sini. Malaikat juga takkan segan menghabisi Vampir.”

Kalimat Jose akhirnya membuat Hans beranjak, lalu melesat pergi.

Jose ganti menatap ke arah Zach dan Ara.
“Pergilah dari sini! Cari tempat yang aman!” teriaknya.

Ara berniat protes, tapi mulutnya bahkan belum sempat terbuka ketika tiba-tiba berberapa makhluk bersayap muncul dengan cara elegan namun segera melesat dan menyerang membabi buta ke arah Jose, Daniel dan Danny. Dalam hitungan detik, pertempuran sengit terjadi antara Nephilim dan malaikat.

“Ayo!” Zach bangkit, menarik tangan Ara.

“Aku tak bisa meninggalkan mereka,” jawab Ara sambil menepis tangan Zach. Ia enggan bergerak.

“Aku tahu malaikat tidak melukai manusia. Tapi jika berkaitan dengan tugas mereka, lain lagi ceritanya.” Zach berkata gusar. Ia menyiapkan busur silang di tangannya, sekadar berjaga-jaga.

“Tapi ...”

Suara berdebum. Beberapa pohon tumbang dan ia melihat beberapa sosok terhempas. Tapi ia tak yakin itu Nephilim atau malaikat.

Ara masih nampak tercengang dengan apa yang terpampang di hadapannya sampai ia tak menyadari ketika sebuah sentuhan lembut mendarat di pipinya. Gadis itu tersentak lalu menoleh. Dan segera tatapan matanya beradu dengan sepasang mata coklat memikat, yang akhir-akhir ini begitu ia rindukan.

Sepasang mata coklat yang membuatnya terpikat, jatuh cinta, dan bersedia melakukan apa saja demi dirinya.

Tatapan mereka beradu. Pemilik sepasang mata coklat itu tersenyum haru.

“Vernon!” Ara berteriak. Dan segera ia menghambur ke arah pemuda itu, lalu memeluknya erat tanpa ragu.
Vernon pun melakukan hal yang sama. Ia memeluk tubuh Ara dengan erat, menyurukkan wajahnya di rambut gadis itu, nyaris menumpahkan air matanya di sana.

Zach yang menatap adegan itu dengan canggung akhirnya memilih untuk pergi, bergerak menjauhi mereka menuju sebuah pohon besar. Ia berniat bersembunyi di sana dan menyadari ketika ada sosok lain di sana. Seorang pemuda yang menatap pertempuran antara malaikat dengan Nephilim dengan wajah waspada.

“Kau di pihak mana?” tanya Zach langsung.

“Aku teman Ara,” jawab Bob tanpa basa basi.

Zach mengangkat bahu cuek dan memilih untuk ikut bergabung di samping pemuda itu.

Sementara itu, Ara tak henti-hentinya mengucap syukur karena bisa kembali bertemu dengan Vernon.

“Kenapa kau pergi begitu saja? Kenapa kau meninggalkanku? Aku khawatir padamu.” Gadis itu sesenggukan.

Tangan Vernon terulur untuk menghapus air matanya.
“Maafkan aku. Aku hanya mencoba memberikan jalan terbaik untukmu.” Suaranya parau.

“Bersamamu adalah yang terbaik. Ingat itu.” Ara berujar kesal.

Vernon kembali menyentuh pipi Ara dengan lembut. Merasa tak rela berpisah lagi dengannya.

Tiba-tiba terdengar Daniel berteriak.

“JOSE! TOLONG DANNY!” Ia terdengar panik.
“DANNY TERLUKA!”

Vernon kembali menatap Ara. “Tetaplah di sini,” titahnya. Ia mendaratkan ciuman ringan di kening Ara lalu beranjak, meninggalkannya, menuju ke arah datangnya suara Daniel.

NephilimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang