10 - Jatuh dalam pesona

5.4K 229 3
                                    

Halo semuanya, salam untuk semua pembaca baru cerita Heart Like Yours ^^ semoga kalian suka dengan cerita ini ya, untuk kalian yang mau ikutan PO dari cerita Heart Like Yours, kalian boleh DM gue langsung ya, nanti gue kasih tau caranya untuk ikutan PO, terima kasih! ^^

Terima Kasih untuk pembaca cerita HLY, judul sebelumnya KETOS, terima kasih banyak untuk 197K nya, te amo mi amor

Njutt.. enjoy semua!

[ Repost! ]

-----

Frega mengayuh pedal sepedanya dengan cepat, sejak perjalanan dari rumah menuju sekolah, ia selalu mengangkat tangan kanan yang terpasang jam tangan berwarnah coklat. 'tak jarang ia juga mengelap keringat yang membanjiri dahi. Pandangan nya terfokus pada jalan yang sudah mulai padat merayap di setiap tikungan, belokan. Berdecak kesal, laki-laki itu menahan laju pedalnya ke belakang untuk mengerem sepeda nya dadakan karena ada banyak orang yang menyebrang tiba-tiba padahal tepat beberapa langkah dari tempat mereka menyebrang sembarangan ada jembatan penyebrangan yang di buatkan khusus untuk para penyebrang jalan.

Mengehela napas kasar, Frega kembali mengayuh sepedanya dua kali lebih cepat sebelum gerbang sekolah di tutup lima menit lagi. Masuk ke dalam gang besar untuk memotong jalan, berbelok ke kanan, melewati turunan, Frega bisa melihat gerbang sekolahnya yang sudah berada tidak jauh membuatnya semakin mempercepat kayuhan nya.

"Weh.. jangan ditutup dulu dong!" Teriak Frega dengan kedua alis yang menukik. Frega memasuki gerbang berwarna hijau dengan cepat membuat satpam yang ingin menutup pintu menggelengkan kepala. "Yhaa gak bisa ngerjain gue kan lo, enggak cs lagi kita pak!" sewot Frega yang sedang memakirkan sepedanya di dekat pos satpam. "Nih gue titip sepedanya, rusak apalagi lecet sedikit kaga ada yang namanya kopi serenceng!" pak Burdin tertawa geli mendengar omelan Frega karena anak itu berbicara sambil berlari menuju toilet untuk mengganti baju biasanya dengan seragam.

Frega keluar dari toilet dengan seragam yang melekat pada tubuhnya. Merapihkan tatanan rambut menggunakan jari, lalu memakai topi yang dikenakan terbalik menghadap belakang. Frega menyusuri koridor menuju lapangan upacara, ia bisa lihat adik-adik kelasnya tengah menyiapkan bendera yang akan di gunakan hari ini. Kalau boleh jujur, Frega ingin duduk, meluruskan kedua kakinya yang terasa pegal, terlebih di bagian betisnya.

"Kak Frega!!!" panggil seseorang dari belakang, membuat Frega membalikan tubuh menghadap orang yang memanggilnya. Menaikan sebelah alis, Frega menunggu orang itu menghampirinya. "Kak tolong bantu kelas gue dong, please jadi pemimpin upacara, Lutfi gak bisa jadi pemimpin upacara buat gantiin Yoga."

"Ya belajar, semua orang juga kalo gak ada niat dalam hati pasti jawabnya gak bisa." Tolak Frega dengan menepuk-tepuk bahu Lutfi.

"Tapi kak.., please kak hari ini aja! Minggu depan gue bakal jadi pemimpin upacara gak bohong!" Lutfi terus berusaha meminta agar Frega mengiyakan permintaan tolong nya. Menghela napas, Frega mengangguk kan kepala membuat Lutfi berteriak senang lalu memeluk laki-laki itu erat. "Makasih ka! Emang lo doang dah yang paling baik dari yang lain!" Lutfi memanggil Toufan untuk memberikan seragam lengan panjang, dan dua sarung tangan berwarna putih untuk Frega.

Heart Like YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang