Sialan!

4.7K 209 4
                                    

"Sorry ya, mbak. Gue gak bisa nemenin lo. Gue ada urusan mendadak soalnya."

"Kok bisa sih?! Lo kan udah janji, gimana sih?!"

"Ya gue kan juga gak tahu kalo gue tiba-tiba ditelepon atasan buat ke kantor, mbak Eunbi~."

"Terus gimana ini?! Masalahnya terakhir hari ini pendaftarannya! Kalo telat gue jobless lagi selama berbulan-bulan, Chaewonnnn~~"

"Jangan khawatir. Gue udah suruh seseorang buat nganterin lo dan dia juga kerja disana."

"Seseorang siapa? Jangan-jangan gue Lo jual ke om-om?! Sumpah Chaewon kalo beneran-"

"Nggak! Ngaco aja! Mending Lo sekarang siap-siap karena dia tadi udah chat gue sudah otw katanya."

"Yang bener?! Kenapa Lo nggak bilang dari tadi!!!"

"Gue kan udah bila-"

Eunbi dengan asal melempar ponsel pintarnya, mengambil langkah tergesa-gesa ke arah kamar mandi.

"Sialan si Chaewon! Dia kan tahu sendiri gue kalo mandi lama! Belum milih-milih bajunya! Belum make up nya! Argh!!!"







"Lah? Dimatiin." Chaewon menatap datar ponselnya, agak kesal dengan pemutusan telepon secara sepihak dari lawan bicaranya tadi.

"Kenapa, Won?" Chaewon menoleh ke sumber suara, menemukan Yuri yang menatapnya dengan tanda tanya selagi meminum jus stroberi.

"Biasa mbak Eunbi. Gue lupa ngasih tahu dia kalo pagi ini ditelepon buat ke kantor. Padahal dari kemaren dia udah minta gue buat nemenin dia interview di kantor tempat kerja sepupu gue." Chaewon menjawab dengan santainya.

"Sepupu Lo? Siapa?" Yuri mengerutkan keningnya.

"Siapa lagi kalo nggak si Chaeyeon."

"Terus gimana nasib tuh emak-emak?"

"Yaudah. Gue suruh Chaeyeon buat jemput dia."

"UHUK! UHUK!" Seketika Yuri tersedak jusnya mendengar pernyataan Chaewon. Chaewon yang berada di sebelah Yuri pun mau tidak mau terciprat, menodongkan kotak tisu kepada Yuri yang sekarang terlihat seperti ikan.

"Etdah, gue sampe kena gerimis padahal masih pagi." Chaewon mengernyitkan dahi sambil mengusap pipinya yang sedikit basah.

"What?! Bukannya dia-"

"Sstt! Jangan keras-keras! Nanti ada yang kebakaran!" Chaewon melirik ke salah satu rekan kerja lain yang sedang sibuk dengan mesin fotocopy di sudut ruangan. Yuri pun mengikuti arah matanya, ber-oh ria setelah tahu siapa yang dimaksud.

"Tapi kan udah putus lama. Masa masih sih?"

"Ya nggak tahu. Gue juga kadang heran, dari SMA lho putusnya. Tapi kok kadang gue ditanyai perihal Eunbi ini, Eunbi itu. Kan gue jadi kasihan sama Bang Sian."

"Yah mungkin aja dia nyesel kali."

Keduanya menoleh ke belakang, menemukan Hyewon berdiri memegang segelas kopi.

"Nyesel? Loh bukannya yang mutusin mbak Eunbi?" Yuri mengerutkan dahinya.

"Maksudnya nyesel gak dipertahankan gitu loh~" jawab Hyewon sebelum duduk di kursinya di sebelah kiri Chaewon.

"Kalo pun dipertahankan, gue yakin mbak Eunbi tetep ngotot buat putus. Kan tahu sendiri gak sampe sebulan putus, eh mbak Eunbi kepergok diapelin Mas Kaeun." Chaewon terkekeh ringan mengingat satu sekolah sempat heboh dengan rumor Eunbi yang berhubungan dengan Kaeun, kakelnya dulu yang waktu itu sudah kuliah.

BERONDONG | EunbixChaeyeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang