(M) Malam Minggu

3K 97 8
                                    

Malam Minggu Chaeyeon kali ini berbeda. Jika biasanya dia hang out bareng temen temennya gak ada gandengan, kini dia mengajak Eunbi untuk menemaninya. Bosen juga kali 5 tahun jomblo, tiap hang out yang lain ada gandengan dia solo. Ya nggak sendiri juga sih ada Hyewon yang juga jomblo, tapi masa dia mau pelukan sama tu tukang makan?

"Ciee.... akhirnya ada yang digandeng juga. Won, lu kapan wei?"

"Iya nih...Hyewon. Makanya jangan makan mulu yang digedein. Contoh tuh si Chaeyeon, baru kenalan sehari udah main nyoblos aja-*ppak!*" Eunbi memukul bibir Yena yang asal nyocot.

"Nggak usah ngaco, kamu Yena!"

"Alah-alah....trus yang ada di leher pas gue ketemu sama mbak Eunbi itu apa? Digigit nyamuk? Chaeyeon hebat ya bisa berubah jadi nyamuk." Wajah Eunbi semakin suram ketika Chaewon menambah nambahi.

"Buset dah....mending lo semua pesen makanan. Mumpung gue baik hati, gue traktir nih." Perkataan Chaeyeon membuat yang lain bersorak girang.

"Gitu dong, Chae. Jangan pelit amat jadi orang." Kata Hyewon selagi mengabsen menu satu satu kepada pelayan.

"Mbak Eunbi sering sering main sama Chaeyeon, ya? Biar kita sering ditraktir. Hahaha" Yujin, teman mereka yang masih kuliah tertawa terbahak-bahak.

"Bangsat si Yujin." Chaeyeon menggerutu.

"Nggak sia-sia gue jadi tutor Lo. Bangga bener gue." Hyewon menepuk dadanya bangga.

"Ajaran bokep aja bangga. Mending lo cepet cepet cari jodoh deh." Chaewon nimbrung.

"Alah, Lo nyuruh gue cepetan nikah biar Lo bisa cepetan ngelamar adek gue kan? Kayak gue kagak tau Lo aja." Respon Hyewon membuat perempuan disampingnya memerah, ya itu Minju, adik Hyewon yang paling seksi-eh.

"Hahahaha....tau aja."
"Btw, yang nggak hadir siapa aja?"

"Yuri nggak bisa Dateng karena harus ngajar les sama Wonyoung ngebut mau ujian." Yena mengecek hpnya.

"Oh...lah si Udin kagak ujian?" Mata mereka tertuju pada manusia paling tinggi diantara mereka.

"Santuy...ujian masih senin. Masih ada minggu." Yujin hanya cengar cengir santai

"Yeuu! Disekolah in pinter pinter sampe kuliah, waktunya disuruh belajar ngeles mulu. Hati-hati, Jin. Disalip lulus sama si Wonyoung baru tau rasa."

"Nah makanya itu. Biar dia bisa ngajarin gue. Itung itunglah...."

"Yeu, si Wonyoung mana mau sama bentukan sempak Firaun macam Lo." Celetuk Chaewon yang mengundang tawa satu meja.

Eunbi hanya tertawa melihat interaksi sekelompok makhluk homo Sapiens di depannya, ternyata Chaewon kalo ketemu gengnya Chaeyeon kayak gini. Eunbi memang kenal mereka semua, tapi tidak pernah ikut hang out karena pasti sibuk entah ngapain. Disampingnya, Chaeyeon melirik raut wajah Eunbi yang tampak berseri dibawah rembulan.







Cantik.

Chaeyeon ragu bisa menemukan wanita lain seperti Eunbi.








"Makasih ya, Chaeyeon. Kapan kapan traktir lagi ya~" Yena mengelus lengan Chaeyeon menggoda.

"Muach! Tambah sayang deh sama Abang." Yujin mencium pipi Chaeyeon selagi bergelayut manja.

"Jijik anjir si Yena sama Yujin."

"Hahahaha!"

"Mbak Eunbi pulang sama Chaeyeon ya. Gue nebeng Yena soalnya."

"Eh, Chaewon-Yujin gue boleh...?"

"Maaf mbak. Motor gue di bengkel. Jadi nebeng Yena juga."

"Lah-"

Dan yang lain segera pergi meninggalkan Chaeyeon dan Eunbi berdua. Eunbi mau nebeng Minju sama Hyewon juga bagaimana, rumahnya berlawanan arah. Tinggal sama Chaeyeon deh.

"Ayo mbak." Dengan helaan nafas, Eunbi pun masuk ke mobil Chaeyeon.

"Aduh, ngerepotin kamu lagi deh."

"Nggak kok. Lagian searah juga."

"Tapi kan-"

"Udahlah mbak. Mbak beberapa hari lalu bilang iya dan bolehin. Sekarang malah bilang ngerepotin. Terus caranya gimana?" Wanita yang paling tua diantara keduanya terdiam mendengar perkataan itu. Iya sih, dia yang ngebolehin Chaeyeon deketin dia. Tapi kayaknya ngerepotin aja gitu. Dan keduanya terdiam selama perjalanan, hanya suara musik yang terdengar samar samar di keheningan mereka.


Chaeyeon memarkirkan mobilnya di depan rumah Eunbi. Keduanya diam ditempat. Tidak berniat memulai percakapan ataupun keluar dari mobil. Sebelum Eunbi melepas seatbelt nya dan memposisikan dirinya menatap Chaeyeon sepenuhnya.

"Oke, Fine. Jika itu niatanmu dan aku telah mengizinkan kenapa kita tidak langsung saja." Chaeyeon menoleh kearah Eunbi dan mengerutkan dahi, bingung.

"Maksudnya?"

"Maksudku..... lupakan saja." Dan Eunbi langsung mencium Chaeyeon dengan penuh gelora, melepaskan seatbelt Chaeyeon

Chaeyeon awalnya kaget dengan aksi tiba tiba Eunbi, namun mengikuti alur permainan. Dia mulai melumat bibirnya dan mengambil dominasi, tidak lupa tangan nakalnya yang turun dan menelusup masuk ke rok Eunbi, menangkup daerah kewanitaannya yang masih tertutup. Eunbi dibuat bergelinjang dan mendorong kedua bahu Chaeyeon untuk bernafas.

"Kita ke kamar aja."

Dan dalam hitungan menit, keduanya sudah telanjang bulat diatas ranjang Eunbi. Chaeyeon sangat mendominasi permainan. Tanda cinta sudah tersebar dari rahang, leher, bahu, dada, hingga perut Eunbi. Chaeyeon memang diakui paling dominan dalam urusan ranjang, berpengalaman pula.

"C-Chae....please....."

Eunbi sudah seperti cacing kepanasan dibawah Chaeyeon. Ia merapatkan kedua pahanya dan tangannya memijat payudaranya sendiri, sesekali mencubit putingnya yang tegang. Chaeyeon hanya bisa melihat dengan kagum, seringai nakal menghiasi wajah rupawan miliknya.

"Sabar, sayang. Kita perlahan saja..." Eunbi mengerang ketika Chaeyeon berbisik dan sesekali menggigit telinganya.

Chaeyeon mengarahkan jari jari panjang ke lipatan Eunbi yang becek. Bermain-main dan sesekali dengan jahil memasukkan ujung jarinya ke dalam, menghasilkan suara kotor. Matanya dengan teliti mengobservasi wajah Eunbi, sebelum memasukkan 2 jari kedalam.

"A-Ahh....Chae....mmm..."

"Fuck, Eun!"

Desahan Eunbi membuat junior Chaeyeon berkedut dan semakin besar. Namun, Chaeyeon harus tahan agar partnernya bisa menikmati sentuhannya. Ia mulai menggerakkan jari jarinya, desahan demi desahan terus keluar dari Eunbi. Chaeyeon pun mendekatkan diri dan menjilati klitorisnya, sesekali menggigitnya, mengirim Eunbi ke langit 7.

"Lebih cepat, Chae....ah,ahh,ahhh"

Chaeyeon memasukkan satu jari lagi dan mempercepat gerakan tangannya, sangat cepat hingga banyak cairan Eunbi yang keluar dan mengental karena kocokannya.

"Fuck, fuck, fuck....a-aku mau....keluarhhh"

Tangan Chaeyeon yang lain meraih puting Eunbi dan memerasnya. Eunbi berteriak dan disaat bersamaan, ia mencapai klimaks. Sangat deras sampai membasahi bedcover nya.

"Chae....." Nafas Eunbi tersengal setelah orgasme pertamanya, wajah dan tubuhnya penuh keringat. Namun Chaeyeon tersenyum lebar. Ia kembali ke atas tubuh Eunbi dan menciumnya.

"Tenang, sayang. Semuanya baru permulaan."





Holy shittt....gue habis nulis apaan bjirr..

BERONDONG | EunbixChaeyeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang