Pada Akhirnya Sendiri

57 1 0
                                    

Akhirnya aku kembali sendiri lagi. Sepertinya sudah lama aku tidak merasakan perasaan ini. Perasaan hening tanpa terikat suatu hubungan lagi. Tidak ada dentingan suara menggangu dari Handphoneku. Tidak ada suara cerewet yang selalu aku bantah. Tidak ada kata sayang yang selalu membuatku tertawa tidak jelas.

Hari ini sudah sore, biasanya di saat seperti ini kita sedang bersenda gurau membicarakan hal yang sama sekali tidak jelas. Masih ingat tidak? Sore itu kita pergi tanpa ijin dan pulang dimarahi. Masa yang indah kala itu sayangnya sudah berakhir.

Sedang apa kamu saat ini? Sedang bersenda gurau dengan perempuan itu
ya?

Aku tidak apa apa kok. Sungguh jangan khawatirkan aku.

Terimakasih untuk beribu kata sayang yang kau ucapkan kala itu. Terimakasih untuk beribu pengalaman yang menyenangkan yang kau berikan. Terimakasih untuk beribu senyum yang kau ukir manis di
bibirku.

Aku bahagia bila kau bahagia walau itu memang bukan bersamaku. Jika bersama orang lain membuatmu lebih bahagia daripada bersamaku lebih baik kau pergi.

Apa kabarku?

Baik. Tapi hatiku yang hancur.

Hati perempuan mana yang tidak hancur melihat kekasihnya bersama perempuan lain?

Selamat jalan. Semoga memang ini terbaik untuk kita berdua.

Sebuah AksaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang