Tidak tau sejak kapan perasaan ini berubah menjadi lebih besar. Setiap hari kami memang selalu bersama bahkan dari kecil kami selalu bersama.
Banyak orang menganggaap kami itu cocok sebagai pasangan. Dia yang cuek dan aku yang kata orang selalu menjadi orang paling periang diantara semua orang. Kami menanggapi semua kata orang itu dengan senyuman.
Tapi sejak hari itu, hari dimana hujan turun begitu deras mengguyur kami dia dengan gagah berani melepaskan jaketnya dan menaungiku dengan jaketnya agar aku tidak kebasahan. Saat itu aku baru menyadari bahwa sahabatku ini memang terlihat tampan dan pada saat itu juga aku menyadari bahwa aku ingin hubungan kami lebih dari sekedar sahabat.
Teman temanku berkata bahwa sahabatku itu juga mencintaiku. Seberkas senyum terbentuk di bibirku. Memang sejak hari itu aku selalu membayangkan sebuah peristiwa dimana aku dan dia bertingkah seperti sepasang kekasih.
Tapi di lain sisi aku merasa takut jika pada suatu hari kami berpacaran dan terjadi perdebatan yang membuat kami terpisah. Sungguh aku tak bisa membayangkan apa yang terjadi jika itu memang terjadi.
Pada akhirnya dia menyatakan perasaanya kepadaku. Sungguh pada saat itu aku ingin sekali mengatakan ya dan memeluknya dengan erat. Tapi aku membisikan sebuah jawaban 'Biarkan waktu berjalan, biarkan kita tetap menjadi sahabat rasa pacaran' Dia pun tersenyum mendengar jawabanku tersebut.
Ya, waktu berjalan dan kami menjalankan kebiasaan kami seperti biasa. Tapi kami tau setiap tangan kami bersentuhan atau muka kami berdekatan kami merasakan perasaan yang berbeda.
Waktu berjalan dan kami percaya bahwa kami pasti akan terus bersama.
Pasti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Aksara
PoetrySebuah aksara yang tak akan pernah dibaca olehnya. Sebuah aksara yang mungkin mewakili perasaan semua orang yang membacanya. Seperti yang kubilang sebuah perasaan harus disampaikan.