Sebuah Aksara

Mencintaimu itu tidak mudah

Mencintaimu itu suatu hal yang tidak mudah bagiku. Sesuatu yang aku jalani dengan senyuman tapi dengan hati yang terluka. Aku pun tidak mengerti bagaimana aku bisa sabar menjalani hubungan ini. Setiap kamu melukai aku pun hanya membalas dengan senyum ketegaran.

Pikiranku selalu bertanya ‘Kapan kamu akan menjadi laki laki yang aku impikan?’ Aku selalu bermimpi menjadi seperti kekasih yang lain. Hanya tertawa dan bahagia tanpa memikirkan rasa sakit hati sepertiku.

Sungguh aku hanya bisa diam dalam hubungan ini. Aku hanya selalu menuruti perkataanmu. Aku hanya Ingin bersamamu itu cukup. Tapi kenapa itu sangat susah. Aku ingin kau memeluk aku dengan erat jika sedang sedih. Aku hanya ingin kau tersenyum ketika aku sedang murung. Aku hanya ingin kamu bilang cinta padaku sekali saja. Apa sesulit itu melakukan itu semua?

Aku sudah mengerahkan semua kekuatanku untuk menarik perhatianmu. Tapi kenapa sama sekali tidak berpengaruh terhadapmu? Aku tidak tau apa yang harus kuluapkan untuk membuatmu sadar. Aku berikan seluruh hatiku untuk menarik perhatianmu.

Hati kecilku ingin berteriak untuk berhenti mencintaimu, tapi tetap saja tidak bisa. Aku terlalu mencintaimu hingga tak bisa berhenti mencintaimu. Aku sudah jatuh terlalu dalam kedalam hatimu dan tak bisa kembali lagi.

Aku mencintaimu walau aku tau kamu hanya bisa membalasnya dengan diam seribu bahasa.

Dan akhirnya aku tau kalau kamu memang tidak pernah mencintaiku. Tapi terimakasih karena akhirnya kamu menyadarkan aku kalau kamu memang tidak pernah mencintai hubungan kita selama ini. Terima kasih karena sudah menyadarkanku.

Tapi kenapa rasa kepadamu masih ada walau kita sudah tak bersama?

Sekarang aku sadar kalau aku mencintaimu lebih dari apapun yang pernah aku sadari selama ini.

Aku sudah jatuh cinta terlalu dalam dan tak bisa berhenti untuk
mencintaimu.