2

581 62 3
                                    

“yah Park Jihyo!!!” Pria tersebut sedikit berteriak membuat beberapa orang memperhatikannya.

“Dongie... kalau kau mau ini kembali kejarlah aku” Jihyo sedang berlari sambil membawa sepatu milik Donghyuk kekasihnya. Dia terus berlari menghindari kejaran prianya, tapi bagaimanapun dia berlari tetap saja Donghyuk berhasil mengejarnya. Donghyuk menggelitik pinggang Jihyo hingga mereka tiduran diatas rumput. Donghyuk langsung mengenakan sepatunya setelah berhasil merebutnya dari Jihyo.

“yah... orang akan berpikir kita mesum” Ucap Donghyuk sambil merapikan rambut dan padding miliknya yang ia berikan kepada sang gadis

“kau kalah.. lelaki harus menepati ucapannya” mereka bermain lomba melempar botol cola kedalam tempat sampah, jika Donghyuk kalah hukumannya adalah membuka sepatunya selama 2 menit sedangkan jika Jihyo kalah maka Jihyo harus menari. Tapi sayangnya Donghyuk kalah, dan Jihyo malah membawa kabur sepatunya hingga terjadilah aksi kejar-kejaran yang mengundang tatapan orang lain.

Setelah sang kekasih telah rapi Kim Donghyuk menarik tangan Jihyo untuk duduk di atas rumput sambil melihat sungai Han. Yah ini adalah hari terakhir mereka sebagai kekasih seperti yang mereka ucapkan di cafe

#Flashback

“Aku mau kita putus” ucapan Jihyo tentu saja membuat dirinya bingung. Faktanya hubungan mereka sedang baik-baik saja tidak sedang bertengkar atau ada masalah apapun. Jihyo juga tidak mungkin memutuskannya hanya karena dia terlambat datang tadi

“beri aku alasannya” Donghyuk mencoba mendengarkan alasan dari permintaan Jihyo. Jihyo menjelaskan mengenai perusahaan keluarganya yang dalam kondisi tidak baik karena ayahnya ditipu investor yang berasal dari China. Saat ini perusahaan benar-benar kacau, membuat sang ayah kesusahan untuk menstabilkan kembali perusahaan karena membutuhkan banyak dana dan satu-satunya pilihan ada menjalin relasi dengan cara pernikahan bisnis

Jihyo juga menceritakan bahwa awalnya Minjoo sang adiklah yang dijodohkan, tapi mendengar bahwa sang adik masih mau fokus ke kuliah dan masa mudanya membuat Jihyo harus mengalah. Dengan bodohnya dia meminta ayahnya mencarikan jodoh untuknya bukan menawarkan solusi lain. Jihyo sedikit terisak, dengan cepat Donghyuk memberi tissue dan menenangkan sang gadis. Dia mengerti bahwa saat ini sang gadis sedang bingung

“dengarkan aku Park Jihyo, yang kau lakukan saat ini adalah keputusan yang benar. Kita tidak mungkin menghancurkan masa depan Minjoo. Kau tahu kita tetap bisa berteman seperti dahulu” mendengar kalimat tersebut Jihyo memandang prianya dengan tatapan bingung. Dia mengira kalau prianya akan marah dan membentaknya bukan mendukung keputusannya

“Jadi kau sudah tahu calonmu?” Jihyo menggelengan kepalanya, dia hanya mengatakan bahwa ayahnya mungkin baru akan mencari calonnya.

“kalau gitu bisakah kau mengabulkan 3 permintaan terakhirku?” Donghyuk tersenyum kepada Jihyo, sang gadis bingung tapi akhirnya mengangguk.

“pertama, karena ini hari terakhir maukah kau berkencan denganku hingga pukul 23.59? permintaan kedua dan ketiga ku akan kukatakan setelah kita selesai kencan” Jihyo mengangguk dengan senyum menghiasi bibir mungilnya. Kemudian menarik sang pria keluar dari cafe menuju mobil sang pria.

***

Berakhirlah mereka berdua di sungai Han. Mereka keliling menggunakan sepeda rental, dilanjutkan makan ramen, dan berakhir dengan game dan hukuman konyol mereka. Saat ini mereka sedang asyik menatap sungai Han tanpa ada suara diantara mereka

“hey.. kau ingat pertama kali kita bertemu dan pacaran?” tiba-tiba Donghyuk bertanya kepada Jihyo yang dibalas dengan anggukan. “ saat itu kau berteman dengan Rose, sedangkan Rose berpacaran dengan sahabat bodohku si Junhoe. Kau dan Junhoe berada dalam jurusan sastra sedangkan diriku dan Rose berada di Jurusan seni. Kita sering menemani mereka pacaran, hingga akhirnya aku malah tertarik denganmu yang selalu memarahi Junhoe dan Rose yang sering membolos kelas demi pacaran” mereka tertawa mengingat bagaimana nakalnya Junhoe dan Rose yang selalu berusaha untuk berduaan sepanjang waktu

“bukankah ini aneh?? aku malah berpacaran dengan sahabat si bodoh Junhoe. Saat pertama kali bertemu denganmu aku kira kau normal tidak seperti Junhoe yang selalu melakukan hal aneh ternyata kalian berdua sama-sama berisik” Jihyo mencubit hidung milik Donghyuk

“bukankah dirimu yang cerewet seperti Rose?” Donghyuk membalas mencubit hidung Jihyo. Saat ini mereka saling mencubit hidung masing-masing menunggu siapa yang akan teriak duluan. Tentu saja Jihyo selalu teriak lebih dahulu.

“ah aku lapar.. sepertinya makan malam ini aku ingin samgyeopsal” yah Jihyo paham bahwa itu adalah kode kalau kekasihnya meminta menu tersebut sebagai makan malamnya. Sepertinya Jihyo harus menangisi dompetnya karena jika sudah makan Donghyuk akan lupa dunia. Ini seperti tradisi mereka berempat siapa duluan teriak maka dia yang akan mentraktir makan.

***

Setelah makan malam, Donghyuk melajukan mobilnya menuju suatu tempat. Jihyo mengenal jalan ini, jalan menuju taman kota dimana pertama kali mereka ditinggal oleh dua manusia yang sibuk pacaran di tahun baru sedangkan dirinya dan Donghyuk ditinggal berdua di bangku taman dengan kondisi canggung. Dugaannya benar Donghyuk membawanya menuju taman tersebut, mereka turun dan berjalan disekitar taman.

“kau lihat?? bangku itu adalah tempat kita ditinggal dua sejoli tersebut. Bukankah saat itu kita canggung walau sudah saling mengenal dan bertemu beberapa kali” Jihyo mengangguk setuju. Saat ini mereka duduk saling bedekatan diatas bangku yang merupakan salah satu awal hubungan mereka dimulai

“saat itu pukul 12 malam, dimana kembang api pergantian tahun menyala membuat dirimu makin terlihat cantik. Dirimu yang menutup mata sambil berdoa dibawah sinar kembang api membuatku jatuh hati padamu. Saat itu kita tidak duduk serapat ini, ah aku masih mengingat momen dimana kemudian dirimu marah-marah karena Rose meninggalkanmu padahal kau harus merelakan waktumu untuk streaming GOT7 di acara musik tahunan. Kau ingat aku menawarkanmu untuk mengantar dirimu pulang tapi dirimu malah menjawab kalau Rose akan mencarimu jika kau pergi” Jihyo hanya mendengarkan segala ucapan yang dikeluarkan bibir kekasihnya.

“nah permintaan kedua ku adalah walaupun kita putus bisakah dirimu untuk tetap berteman denganku dan dengan mereka? dan tetap datang ke ulang tahun si Hanbin? Kau tahukan kalau kau tidak datang Chanu akan mengeluarkan sumpah serapahnya padaku” Donghyuk menyatukan kedua tanggannya seakan memohon kepada Jihyo

“hahaha.. Tentu. Mereka temanku dan aku tidak mau si bajingan kecil itu mengganggu ku dengan menelpon ku setiap waktu” Jihyo tertawa mengingat Jung Chanwoo yang merupakan seorang aktor tersebut selalu mengganggu dan menggodanya padahal didepan kamera dia akan bertingkah sok cool

Donghyuk lalu memeluk Jihyo yang dibalas olehnya, seakan tidak ada waktu lagi untuk mereka berdua. Keduanya masih tetap dalam posisi yang sama tanpa suara hampir 15 menit. Donghyuk kemudian membisikan sesuatu yang berhasil membuat Jihyo menangis

“Maaf... aku belum sukses hingga tidak dapat membantu mu dan keluargamu. Kau tenang saja kita akan tetap menjadi teman yang saling mendukung. Aku akan terus mengembangkan brand fashion ku sehingga bisa membantumu suatu saat nanti. Dan aku berharap kau selalu bahagia dan tidak akan menagis lagi” kalimat tersebut berhasil meruntuhkan segala pertahanan Jihyo dia menangis dipelukan Donghyuk. Donghyuk juga meneteskan air matanya, bagaimana pun mereka telah berkencan selama 4 tahun dan harus berpisah karena satu keadaan.

Jam menunjukkan pukul 23.17, Donghyuk mengantarkan Jihyo pulang. Setelah menangis ditaman tadi mereka akhirnya tersenyum di mobil dan saling bercanda. Setelah sampai didepan rumah sebelum sang kekasih turun Donghyuk mencium bibir miliknya untuk terakhir kalinya. Ciuman lembut, ciuman yang menyampaikan bahwa kedua insan ini sedang bersedih. Donghyuk melepas pagutannya dan membelai rambut sang gadis “masuklah, jangan bersedih ataupun merasa bersalah” kemudian mencium sekilas pipi sang gadis. Jihyo turun dari mobil dan melambaikan tangannya kepada sang mantan sambil mencoba untuk tersenyum.

Donghyuk menunggu sampai Jihyo masuk kedalam rumah, setelah memastikan Jihyo masuk kedalam dia menyalakan mesinnya dan meninggalkan rumah kekasihnya atau sekarang disebut mantan kekasih.

“selamat tinggal kekasih terbaikku”






Maaf kalau ada typo dan kegajean cerita..
Makasih banyak buat yang read dan vote😘😘😘

PRETENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang