Maaf kalau ceritanya sedikit aneh, banyak typo dan alur yang gak jelas. Tapi silahkan dinikmati
Jam menunjukkan pukul 11.00 dan Jihyo baru bangun dari tidurnya. Jihyo segera menuju kamar mandi untuk membasuh muka dan sikat gigi kemudian turun menuju dapur. Dia membuka lemari pendingin dan mengeluarkan sebuah apel dan beberapa anggur. Buah tersebut ia letakkan diatas meja kemudian dirinya membuat segelas susu.
Jihyo duduk di meja makan dan menikmati sarapannya atau bisa dikatakan makanan pembuka sebelum makan siang. Dia menikmati makanannya, tapi tetap tidak bisa ditutupi kenyataan bahwa dia masih sedih dengan akhir hubungannya.
“Eonni baru bangun?” Minjoo saat ini tengah mengambil segelar air dingin dan langsung duduk didepan sang kakak. Jihyo hanya mengangguk sebagai jawaban, hari ini dia sedang tidak mood untuk bicara banyak
“kau menangis? Matamu bengkak sekali dan warnanya merah, iuhh kau seperti zombie” sang adik mengangkat kedua tangannya kedepan menirukan zombie yang dia lihat di film
“Tidak. Aku hanya pulang telat dan tidur terlalu pagi jadi mataku bengkak” Jihyo mengelak atas pertanyaan Minjoo
“ckkk kau pasti berkumpul dengan teman bodoh mu itu?” Minjoo memutar matanya malas mengingat hampir dalam satu minggu akan ada hari dimana Jihyo pulang telat karena bermain dengan teman-temannya
“begitulah” Jihyo bersyukur karena Minjoo percaya begitu saja. Jihyo memang menangis tadi malam setelah perpisahannya dengan Donghyuk.
“Eonni..!! sebenarnya aku lebih setuju kau menikah dengan Dongie oppa” Minjoo menatap kakaknya kemudian melanjutkan perkataannya “kau tahu dia baik, terkadang dia mau memberi ku hadiah. Aku tidak tahu bagaimana calonmu nanti tapi aku menyayangkan hubungan mu dengan Dongie oppa, dan ntah mengapa aku rasa dirimu belum putus”
“tahu apa kau bocah?? hei jika calonku nanti tampan aku harap kau tidak menyesal karena pernah menolak perjodohan ini” Jihyo bangkit dari tempat duduknya dan berjalan menaiki tangga menuju lantai atas
“ckk.. emang ada yang lebih tampan dari member WannaOne” Minjoo sedikit mencibir ucapan sang kakak, matanya kemudian beralih kearah kursi dimana Jihyo tadi duduk. “tunggu... yah Park Jihyo cuci gelas dan piring mu sendiri!!!” teriakan sang adik cukup keras yang dibalas tawa oleh sang kakak
***
Jihyo mengambil benda berukuran persegi yang berada di meja riasnya dan segera tiduran diatas kasur empuknya. Jihyo membuka kunci hp miliknya dan melihat 24 panggilan tidak terjawab dan 44 pesan masuk di hp miliknya. Panggilan dan pesan tersebut berasal dari satu kontak yang sama “Rocie” atau yang lebih dikenal Rose sahabat baik Jihyo
“Jihyo”
“hei bodoh”
“angkat” dan sisanya hanya berisi 1 huruf “P”Kira-kira begitulah isi pesan dari Rose. Jihyo segera menekan tombol dial, tidak perlu waktu lama bagi Jihyo menunggu karena begitu nada kedua Rose langsung mengangkatnya.
“yah Park Jihyo. Kau bodoh atau apa? Bagaimana bisa kau putus dengan Donghyuk, kau tahu kalau dia sangat mencintaimu kan? Dan parahnya kau tidak mengatakan padaku? Kita ini sahabat bukan? Masa aku tahu kabar ini dari Junhoe” Rose langsung menyerbu Jihyo dengan pertanyaan yang tersirat kemarahan
“Nona Rose dengar aku punya alasan. Ah aku tidak bisa membicarakannya dari Hp nanti aku akan bercerita kalau kita ketemu” Jihyo tidak berani mengungkapkan alasannya karena saat ini dia sedang dirumah. Dia tidak ingin orang rumah tahu bahwa dia berbohong mengenai hubungannya dengan sang kekasih“kalau gitu ayo ketemuan di cafe biasanya. Hari ini jam 7 malam aku menunggumu” Jihyo hanya bisa pasrah memenuhi keinginan Rose karena Jihyo tahu Rose tidak bisa dibantah
KAMU SEDANG MEMBACA
PRETEND
Fanfictionkisah jihyo yang selalu berpura-pura bahwa dia baik-baik saja, Yoongi yang selalu menutupi segalanya dan Donghyuk dengan seluruh pengorbanannya