2.9K 696 64
                                    

suasana caffe yang hangat di temani lagu jazz yang menenangkan, jeongin dan hyunjin duduk di meja yang sama.

siang tadi, jeongin belum sempat menjawab pertanyaan sang senior karena lapar yang tak tertahankan dan suara bel masuk.

dan akhirnya jeongin mengajak hyunjin untuk bicara lagi sepulang sekolah di caffe favoritnya. sang senior tidak keberatan karena dia merasa jeongin tidak membuatnya tidak nyaman.

" omong-omong, aku belum tahu namamu," ucap hyunjin setelah meminum kopinya.

yang di tanya belum menggubris, jeongin serius makan dengan sangat lahap. seperti tidak di beri makan berabad-abad.

setelah itu, jeongin menyebutkan namanya dengan mulut yang penuh.

" jang goeun?" tanya hyunjin memastikan, halisnya mengangkat satu.

" yang jeongin," ucap jeongin setelah mengunyah dan menelan makanannya dengan benar.

hyunjin mengangguk, rasanya tidak perlu menanyakan hal yang sama karena satu sekolah mungkin saja sudah mengetahui nama dan berita tentang dirinya.

jeongin membersihkan mulutnya dengan tisu. " baiklah, aku akan menjawab pertanyaan senior tadi siang."

mencoba tenang, hyunjin menunggu jawaban dari jeongin.

" aku tidak takut karena aku tidak percaya soal berita yang menyebar tentang senior, maka dari itu aku ingin membuktikannya!"

raut wajah hyunjin terlihat kebingungan," maksudmu apa?"

jeongin menghembuskan nafas kasar, merasa kesabarannya sedang di uji oleh hyunjin.

" maksudku,
aku-ingin-membuktikan-kebenarannya."

" aku tidak paham, jelaskan saja apa alasan sebenarnya. apa itu sulit sekali?"

jeongin kesal. dirinya memperkecil jaraknya dengan sang senior,

" begini saja. aku tau senior mengalami hal berat selama ini, begitu juga denganku. kita punya kesamaan, makanya aku ingin berteman denganmu dan membuktikan jika senior bukanlah orang yang jahat," jelas jeongin.

sebenarnya bukan itu alasan yang ingin di ucapkan jeongin. jelas dia berbohong.

rasanya hyunjin ingin tertawa sangat keras setelah mendengarkan pernyataan bodoh yang di katakan jeongin. tapi tidak bisa dia lakukan karena sudah lama sekali dirinya tidak tertawa.

" cih. kau sangat membuang waktuku."

hyunjin bergegas keluar dari caffe setelah memakai jaketnya.

jeongin bingung sebenarnya apa yang di harapkan seniornya itu.

tanpa jeongin sadari, dirinya berteriak sebelum hyunjin benar-benar melewati pintu keluar caffe.

" tunggu, setidaknya ayo bertukar nomor ponsel!!"

↬°°↫

sudah dua jam sejak jeongin berencana untuk mengirimi hyunjin pesan. tetapi tidak pernah tercapai karena bingung mengawalinya.

" kenapa aku serumit ini? memangnya dia siapa? pacarku saja bukan,"

dengan cepat jeongin mengetik beberapa kalimat.

LINE.

jeongin.08
senior, besok hari minggu.
bagaimana jika kita pergi dari kota sialan ini, bersama?
10:34 p.m

jeongin mengira seniornya itu sudah tidur, tanpa menunggu lama dirinya mendapat balasan.

h.hyj
kenapa aku harus mendengarkan
perkataan bocah yang baru
aku kenal beberapa hari yang lalu?
10:36 p.m

jeongin.8
kita akan lebih kenal saat
pergi dari kota ini,
jadi bagaimana?
10:39 p.m

h.hyj
oke tapi ada syarat
aku mau kau membawa beberapa uang dan mobil milik orang tuamu.
aku yang akan menyetir.
10:40 p.m

jeongin.8
deal.
kita akan bersenang-senang,
setelah itu senior harus mengabulkan satu permintaanku.
10:42 p.m
read.

sturmfrei。hyunjeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang