sturmfrei。hyunjeong

六

jeongin melambaikan tangannya malas setelah mobil merah milik ayah melaju. keluarganya itu pergi ke taman hiburan tanpa mengajaknya.

tidak masalah bagi jeongin, karena dia memiliki kegiatan yang lebih menyenangkan, yaitu kabur dari kota sialan ini dengan seniornya, hyunjin; daripada harus menjaga rumah.

semua syarat yang di minta hyunjin sudah di penuhi. untungnya ayah jeongin memiliki dua mobil, pertama berwarna merah dan satu lagi mobil usang berwarna hitam yang sudah jarang sekali di pakai.

daripada tidak terpakai dan berakhir sia-sia, lebih baik jeongin gunakan sebagai syarat yang diminta hyunjin.

jeongin menyimpan kunci mobil dan beberapa uang cash di atas meja. hyunjin tidak mengira jika adik kelasnya itu bisa memenuhi syarat yang dia berikan.

" lalu apa yang senior bawa?" tanya jeongin menyadarkan hyunjin dari lamunannya.

" tidak ada, selain barang yang menempel di tubuhku," jawab hyunjin.

jeongin mendengus kesal dan melirik sinis sang senior, "curang! setidaknya bawakan makanan untuk di perjalanan nanti."

hyunjin menyandarkan punggungnya ke sofa, dia merasa hal itu bukanlah yang terpenting untuk sekarang.

" apa alasanmu ingin pergi dari kota ini?" tanya hyunjin tiba-tiba.

jeongin berpikir sebentar, menimbang-nimbang alasan yang tepat untuk menjawab pertanyaan hyunjin.

" hm.. kebebasan mungkin? atau mencari tempat mati yang indah setelah bersenang-senang? yang pasti setelah itu aku akan menyusul bunda."

" bunda? bukannya tadi kau bilang dia pergi bersama ayah dan adikmu?"

" bukan dia. maksudku ibu kandungku, dia sudah ada di surga," jeongin membalas ucapan hyunjin tanpa ragu sedikitpun, " karena itu aku butuh bantuanmu, senior."

hyunjin melirik sebentar lelaki muda yang di sebelahnya. karena tidak mau terlalu peduli dan akhirnya malah membuat suasana menjadi runyam, hyunjin langsung berdiri dan bersiap.

" kita harus segera pergi sebelum keluargamu kembali," ajak hyunjin yang tengah memakai topi dan masker.