Seoul 2016,
Seorang gadis tengah berdiri dijembatan sungai Han, malam hari jalanan sekitar terlihat sepi, tak banyak kendaraan yang lewat, cuaca saat itu sedang hujan walaupun tidak begitu deras.
Air mata dikedua mata gadis itu tersamarkan dengan air hujan yang membasahi tubuhnya, mengenakan jaket tebal dengan potongan rambut sebahu.
"apa gunanya aku hidup, lelaki itu brengsek, dia mencampakanku seolah-olah aku ini sampah, semua uangku sudah aku berikan padanya, dia dia penipu, aku benci dia."
Tampaknya gadis tersebu sedang patah hati lantaran kekasihnya meninggalkan dia, Bae irene gadis cantik namun nasibnya tak secantik dirinya, ia baru saja ditinggalkan oleh kekasihnya dengan wanita lain yang saat ini sudah menjadi istrinya, irene baru saja mengetahuinya ditelevisi karena sang wanita merupakan model iklan ternama.
"aku, mati saja." ucap irene sambil menangis.
Mobil hitam keluaran terbaru melaju pelan menyusuri jalanan yang saat iti tengah hujan, pria didalam mobil tersebut sepertinya sedang menerima panggilan dari seseorang.
"hn, aku sedang dalam perjalanan, sebentar lagi aku sampai."
Kim Taehyung, pria yang sudah mapan diusia muda, tentu bagi mereka orang-orang kaya sangat mudah memiliki pekerjaaan, dia CEO diperusahaan Kim Corp. Muda, mapan, tampan, apalagi yang ia butuhkan, wanita??? Sepertinya ia belum tertarik untuk menikah, dia anak bungsu dari dua bersaudara.
"menyebalkan, kenapa ia menyuruhku pulang, diapartemen lebih menyenangkan." kim taehyung melajukan mobilnya cepat.
Disisi lain...
"bagaimana, apa dia masih lama?" kata joy.
"hn, sepertinya, yak, kenapa kau tidak memberitahu saja kalau kau diseoul."
"jika aku memberitahunya, dia tidak akan mau menemuiku, ada hal yang harus aku jelaskan padanya."
Kim seokjin hanya terdiam sambil menunggu adiknya pulang, joy baru saja tiba diseoul, dia diseoul untuk bertemu kim taehyung kekasihnya.
Saat berada dibelanda, taehyung mengetahui joy berkencang dengan lelaki belanda disana, padahal saat itu taehyung ingin memberikan kado ulang tahun dan kejutan untuk kekasihnya.
Taehyung menyipitkan matanya saat ia melihat ada sesosok wanita yang tengah berdiri dijembatan, taehyung sempat ragu, apakah ia manusia, atau hanya bayangan saja karena hujan.
Taehyung menepikan mobilnya, benar, dia bukan hantu, melainkan manusia yang akan melakukan bunuh diri.
Taehyung bukan tipikal seseorang yang peduli akan orang lain, tapi ini menyangkut nyawa, bagaimana mungkin ada orang yang menyia-nyiakan nyawanya.
"dasar wanita bodoh." umpat taehyung, segera ia menghampiri wanita itu walaupun sedang hujan.
Irene memejamkan matanya, ia merentangkan kedua tanganya, bersiap untuk terjun, ia menghitung dalam hati, saat akan melompat, tiba-tiba saja, ada lengan yang memeluk pinggangnya dan mengangkatya menjauhi sungai tersebut, tubuh irene mungil, siapapun pasti bisa mengangkatnya.
"apa yang kau lakukan."
"lepaskan, siapa kau, aku ingin bunuh diri."
"bodoh, jangan lakukan hal yang sia-sia."
"kau tidak tahu apapun, lepaskan."
Irene masih memberontak, taehyung tak tahan lagi, ia akhirnya menggendong irene dan memasukanya kedalam mobil, mengikatnya dengan sabuk pengaman.
"diam!!!" bentak taehyung saat irene mencoba melarikan diri.
Setelah keadaan tenang, irene malah menangis, ia menangis sangat kencang didalam mobil taehyung. Irene menceritakan apa yang ia alami.
"bodoh, jika kau lakukan itu, dia tak akan peduli jika kau mati, aku hanya menyarankan, hiduplah lebih sukses dan tunjukan padanya kalau kau bisa tanpanya, dan balaslah jika kau sudah sukses diatasnya."
Mendengar nasehat taehyung, irene terdiam, benar apa yang dikatakan taehyung, setelah itu taehyung mengantarkan irene pulang, tidak sampai dirumahnya, hanya digang rumah irene.
"ahh, aku lupa menanyakan namanya, semoga kita bertemu kembali, aku masih berhutang banyak padamu."
Seoul 2018
2 tahun lamanya, Taehyung tak menjalin hubungan dengan joy, apapun alasanya, taehyung membeci sebuah kebohongan, andai saja dulu joy meminta izin padanya untuk pergi ke pesta temanya dengan lelaki belanda itu mungkin taehyung masih bersamanya saat ini.
"apa kau tidak ingin menikah?" tanya jimin.
"kenapa?" jawab taehyung ketus sambil memainkan ponselnya.
"seulgi mengajak ku menikah bulan depan, hidup akan lebih mudah jika ada seorang wanita."
Jimin mendapay deathglare dari taehyung, secara tidak langsung, jimin menyindir taehyung untuk segera menikah juga.
"aku akan pergi, itu laporanku kemarin." jimin pergi meninggalkan ruangan taehyung.
"menikah, haha mendengarnya saja telingaku sangat sakit." ucap kim taehyung saat jimin sudah pergi.
***
"silahkan datang lagi." senyum gadis itu sangat ramah, rambut panjang serta celemek yang melingkar dipinggangnya membuat ia terlihat manis."irene kemari sebentar." teriak seseorang.
"iya." segera irene bergegas memenuhi panggilan tersebut.
Saat ini irene berada diruang managernya, irene bekerja sebagai pelayan restoran cepat saji.
"lihat, kau selalu saja membuat kekacauan, ada pelanggan yang mengeluh kalau makanan yang ia pesan tidak sesuai."
"maafkan aku."
"maaf, katamu, kau sudah lama disini, kenapa kau tidak bisa kompeten, apa yang menjadi masalahmu, jika kau melakukan kesalahan lagi, aku mungkin tidak bisa memperkerjakanmu lagi."
Irene berjalan lesu menyusuri jalanan yang ramai orang lalu lalang, ia payah, ia selalu saja ceroboh, apakah ia hidup dalam kesialanya.
"sekarang, apa yang harus kulakukan, aku payah." ucap irene.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect For Life
General FictionIrene pikir hidupnya akan selalu sial, sudah sebatang kara dan mengalami kesusahan yang selalu datang menimpanya. Kim taehyung tak menyukai kebohongan, seseorang melukai hatinya, dan membuatnya harus berfikir wanita memang tidak pantas mendapatkan...