Irene berjalan mengikuti kim taehyung usai menghadiri pernikahan park jimin dan seulgi, sulit dipercaya, irene bertemu dengan sahabat lamanya yang saat ini menikah dengan sahabat kim taehyung.
"hei, kau, berhenti." irene terpaksa melepas wedges yang sangat mengganggunya untuk berjalan, ia tanpa mengenakan alas kaki mengejar kim taehyung.
"tunggu." akhirnya irene dapat meraih lengan taehyung, taehyung menoleh kebelakang sebelum memasuki rumahnya. Taehyung melihat irene dengan nafas tersenggal-senggal, lalu ia melihat kearah bawah, kaki irene tanpa alas kaki.
"kehh, cepat juga larimu."
"hei, ini bukan masalah cepat atau lambat, bagaimana dengan janjimu, aku sudah menyanggupi syarat sialanmu ini, dan lagi, untuk apa kau membawaku kesini, aku harus pulang." ucap irene dengan nada kesal.
"kalau begitu pulanglah, maka aku tidak akan memberimu pekerjaan." irene tercengang mendengar ucapan taehyung, ia masih mencerna perkataan taehyung.
"masuklah, kita bicarakan didalam." taehyung masuk terlebih dahulu, dan irene dengan otak bodohnya masih berdiri didepan pintu rumah kim taehyung sambil memikirkan perkataan taehyung.
"apa pekerjaanku nanti menyangkut rumahnya?"
Taehyung melihat sekelilingnya sambil membawa jas digenggaman tangan kirinya. "bi, apa seokjin tidak pulang?"
"ah, tuan muda taehyung rupanya, maaf bibi tidak mendengar bel rumah."
"tak apa, aku membukanya sendiri dengan kunciku."
"maafkan bibi, tuan seokjin pergi semalam, dan sampai saat ini belum pulang."
"siapkan minuman,"
"baik tuan."
Taehyung menoleh ke belakang, ia masih melihat irene yang berdiri didepan pintu tanpa masuk. "hei, kau tidak masuk, kalau begitu aku akan mengunci pintunya."
"dasar menyebalkan!" setelah itu irene masuk dan duduk disofa ruang tamu, irene melihat seluruh rumah taehyung.
"rumahmu sepi sekali."
"kenapa, kau ingin aku membawa warga masuk kerumahku agar terlihat ramai?" sindir kim taehyung.
"yak, bukan seperti itu." kemudian maid datang membawa minuman serta makanan ringan. Maid tersebut tersenyum kepada irene sambil meletakan minuman untuk irene.
"jadi pekerjaan apa yang akan kau berikan padaku." ucap irene secara langsung.
"embb, hanya ada satu pekerjaan yang tersisa, itu jika kau mau, dan aku akan menggajimu sesuai standart upah kerja diseoul."
"apa-apa,.." irene terlihat bersemangat sekali, upah standar dikorea sangat tinggi, selama ini irene tak pernah bekerja dengan upah standart, ia langsung senang saat taehyung mengatakan gajinya.
"menjaga apartemenku."
"apppaaaaa." irene terkejut, menjaga apartemen sama saja menjadi pembantu.
"itu sama saja kau menjadikanku pembantu." protes irene
"heii, itu juga pekerjaan, mana ada pembantu dengan honor yang sama seperti pegawai atau karyawan kantor, kalau kau tidak mau tak masalah, aku sudah menawarimu pekerjaan."
Irene tampak berfikir dengan mulut yang mengerucut tanda ia kesal dengan keputusan kim taehyung yang memperkerjakanya sebagai penjaga apartemen.
"kau punya rumah, kenapa harus tinggal diapartemen."
"itu bukan urusanmu, sekarang kau terima atau tidak."
"baiklah, tapi jangan menyusahkanku." ucap irene.
Taehyung menyeringai, ia tak bisa berjanji soal menyusahkan atau tidak, itu terserah dia bukan, dia yang menggaji irene dan pemilik apartemen tersebut.
"kau tidak perlu mengganti gaun itu, itu aku berikan untukmu, lagi pula jika aku memintanya untuk apa aku memiliki gaun."
"baiklah-baiklah dasar cerewet, kapan aku mulai bekerja."
"besok, aku akan menjemputmu, sekarang aku akan mengantarmu pulang."
***
Keesokan harinya, taehyung membawa irene ke apartement nya, setelah sampai taehyung mempersilahkan irene masuk.
Kesan pertama saat memasuki apartemen taehyung lumayan rapi, irene berfikir pasti mudah hanya menjaga apartemenya.
"ini, aku memberikan kunci cadangan apartemen, yang harus kau lakukan membersihkan seluruh ruangan ini, dan jangan lupa siapkan makanan, aku akan menelpon jika aku ingin makan, kau boleh pulang saat aku telah kembali, mengerti."
"hn." irene menyahut kunci apartemen itu secara kasar pada tangan taehyung.
"aku harus kekantor, mulailah bekerja." ucap kim taehyung.
Disinilah irene memulai pekerjaan barunya, irene tak pernah tahu, apa yang terjadi dengan kehidupanya kedepan, apa ia akan mengalami kesialanya lagi, atau nasibnya akan beruntung dengan pekerjaan barunya menjadi seorang penjaga apartemen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect For Life
General FictionIrene pikir hidupnya akan selalu sial, sudah sebatang kara dan mengalami kesusahan yang selalu datang menimpanya. Kim taehyung tak menyukai kebohongan, seseorang melukai hatinya, dan membuatnya harus berfikir wanita memang tidak pantas mendapatkan...