"Eh, anting itu bukannya yang untuk membatik ya?" Tanyaku
"Itu canting, eh canting itu bukannya yang suka di tanah ya?" Gio balik bertanya
"Itu cacing, bodoh. Cacing itu bukannya bagian dari pohon ya?" Tanyaku lagi
"Itu sih ranting, Ge. Ranting itu bukannya yang suka terbang ya?"
Aku berfikir sejenak. Hal yang kosa katanya mirip dengan ranting tapi bisa terbang? Apa itu
"Huah, aku tak tau. Apa itu?" Tanyaku menatap Gio yang sedang mengendarai mobilnya
"Burung" Gio mengendikan bahunya sekilas
"Bodoh, jauh tau!" Ucapku sambil melemparkan bantal padanya
"Hei, kau mau kita mati muda? Aku belum melamarmu tau! Dan ranting dan burung itu dekat. Dimana ada ranting pasti ada burung. Huh, kau saja lemot, Ge!" Ujarnya sambil menatapku sekilas lalu beralih menatap jalanan
"Hahahahaha" Aku tertawa sangat kencang
"Apa kau sudah gila? Oh astaga!" Ucap Gio sambil menepuk keningnya sendiri
"Enak saja! Aku tidak gila. Ini karena haha kau sangat bodoh!" Ucapku masih sambil tertawa
Gio mengerucutkan bibirnya lebih maju beberapa centi. Sangat lucu menurutku, haha
"Sudahlah, lupakan itu, lebih baik kita turun dan berbelanja!" Ujarnya santai
"Yaya" Jawabku kecewa, padahal aku masih ingin bercanda dengan Gio. Tak bisa ku pungkiri, Gio cukup menyenangkan
***
"Giooooooooo" Aku menjalankan trolleyku dengan semangat mengejar Gio. "Sudah selesai?" Tanyanya sambil melirik barang-barang yang ada di dalam trolleyku
Aku mengangguk.
Ya, aku dan Gio berbagi tugas. Karena hampir 2 jam kami mencari barang belanjaan bersama-sama dan bingo! hasilnya nihil. Kami malah bercanda dan tertawa bersama. Aku benar-benar merasa menjadi Gean yang berbeda saat aku berada di dekat Gio. Gio seperti meresap semua beban yang bersarang di dalam diriku
"Kalau begitu, ayo ke kasir" Ajaknya dan aku hanya mengikutinya dari belakang.
"Yo, untuk apa kau membeli makanan dan alat tulis serta baju sebanyak ini?" Tanyaku yang heran akan belanjaan yang dibawa oleh Gio
"Liat saja nanti" Ucapnya sok misterius
Akhirnya, aku dan Gio berjalan ke parkiran. Kami masih terus bercanda dan tertawa. Entah itu menertawai kebodohan Gio ataupun aku, bahkan seorang anak kecil sempat bergidik ngeri mengetahui aku dan Gio tertawa sendiri di keramaian
"Kita pulang?" Tanyaku saat kami sudah masuk ke mobil
Gio menggeleng, memberikanku sedikit pertanyaan di benakku
"Lihat saja nanti" Ucapnya sama dengan kata-kata tadi. Aku mendengus pelan. Dari dulu aku tidak suka teka-teki. Huh, Gio!
Akupun memilih untuk tidur sambil menunggu sampai ke tempat yang di maksudkan oleh Gio
****
"Kerbau!" Panggil suara Gio. Akupun mengerjap mata sebentar mendapati Gio di kursi kemudi sebelahku. Aku lalu menegakkan badanku dan mengucek mataku sejenak. Ingatan itu muncul lagi
Gean Aprila
Queerades
Tapi, fisiknya lemah, tidak mungkin!
Dia kuat!
Aku meringis kecil mendengar suara-suara yang entah dari mana asalnya. Tapi, suara itu benar-benar menyiksa kepalaku. Aku terus meringis dan memegangi kepalaku yang terasa berat
"Ge? Kau tak apa?" Tanya Gio sambil memegang tanganku
Wushhh..
Hilang sudah rasa sakit yang ada di kepalaku. Entah perginya kemana, tapi itu tak meninggalkan bekas rasa sakit lainnya. Kenapa saat aku bersentuhan dengan Gio, rasa sakitku seakan pergi meninggalkanku tanpa sebuah kejelasan
"Kau tak apa?" Tanya Gio lagi. Aku menatapnya dengan seulas senyum lalu mengangguk pelan
"Ayo turun, atau mau ku gendong?" Tanyanya dengan seringai jahil. Aku hanya bisa memutar bola mata bosan
Panti Asuhan Kasih Ibu
Aku membaca papan besar yang tertera di bangunan di depanku. "Kerbau jangan melamun, ayo bantu aku mengangkat ini" Pinta Gio dengan nada memelas.
Aku hanya bisa terkekeh pelan dan mengikuti perintah Gio membawa belanjaan itu ke dalam panti asuhan
"Kak Gio!" Pekik banyak anak-anak dari berbagai usia
"Hai!" Sapa Gio sambil melebarkan tangannya berisyarat agar anak-anak tersebut mau memeluknya
"Kak Gio bawa pacarnya!" Pekik salah satu dari anak tersebut sambil menatapku. Kini, mereka semua datang menghampiriku dengan senyum merekah. Oh indahnya dunia
"Kakak pacarnya Kak Gio?" Tanya seorang gadis dengan baju warna pink. Aku hanya bisa membalasnya dengan senyum kecil
"Jadi kalian lebih suka kak Gean di banding kakak?" Tanya Gio yang kini sudah berada di sampingku
"Kami hanya ingin tau kenapa kak Gean mau jadi pacar kak Gio" Ucap anak laki-laki dengan seringai jahil mirip seperti Gio
"Dia bukan pacarku" Anak-anak itu kecewa akan penuturan Gio
"Tapi calon istriku" Lanjut Gio sambil melingkarkan tangannya di pundakku
"WAAAA!!! BUNDA! KAK GIO PUNYA CALON ISTRI" Teriak mereka serempak
Orang yang dimaksud itupun kini datang menghampiriku. Seorang wanita paruh baya dengan seulas senyum itu menatapku lembut.
"Cantik sekali. Gio, kamu pintar memilih calon istri" Bunda menyenggol tangan Gio
Aku bisa apa? Berteriak 'aku bukan kekasih Gio!'? Tidak! Aku tidak mau merusak kebahagiaan mereka semua. Mereka tertawa dan senang melihatku begitu pula aku. Mereka seakan emn-transferku kekuatan lebih untuk menjalani hidup ini
Bisa ku lihat, kini Gio sedang asik bermain dengan mereka semua diiringi canda dan tawa. Gio, sebenarnya manusia macam apa kau? Kenapa kau membuatku sebahagia ini? Aku tak bisa membayangkan jika aku tidak bertemu denganmu, Yo. Terima kasih.. Terima kasih banyak, Gio..
a/n
Ajigile gue update lagi pdhl peer belum selesai. Abis gua gak bisa tidur, dan peer selalu menjauh agar gak di kerjain sama gue *apa bangets*
btwww, thanks yg mau vote deh ya, sorry kalo ada typo.
And...
Happy indenpendence day Indonesia!!! Yang ke 69 how luar biasa sekali*okelupakan pikirian tersebut*
SEMOGA INDONESIA JAYA TERUS! MAKIN MAJU! MAKIN JADI KAYA! MAKIN BANYAK TANGGAL MERAHNYA! MAKIN SEDIKIT KORUPSINYA! MAKIN SEDIKIT MASUK SEKOLAHNYA! MAKIN BANYAK LIBURANNYA! *OKE LUPAKAN*
LUVV INDONESIA!
XOXO!
BESOK GUA MASUK SEKOLAH BAI! HUHUHUHU
BTW, MULMED ADA SI GIO): MANIS SANGAT KAU GI
KAMU SEDANG MEMBACA
Eyes
ParanormalAku Gean Aprila. Biasa di panggil Gean. Aku bukanlah gadis yang sama seperti gadis seusiaku. Aku berbeda. Disaat anak-anak seusiaku sibuk shopping, aku lebih suka membaca buku sambil mendengarkan musik di ayunan Disaat anak-anak seusiaku sibuk meray...