6

1.5K 253 23
                                    

Jimin melihat Taehyung duduk sendirian di meja kantin, jadi Jimin memutuskan untuk mendekatinya. Hari ini Taehyung menggunakan rok, tapi sayangnya dia tidak duduk dengan terlalu rapat.

"Yang benar dong duduknya." Tegur Jimin. Jimin langsung duduk di hadapan Taehyung.

"Jimin!" Taehyung terkejut, dia langsung menegakan duduknya dan merapatkan kakinya.

"Kau itu sudah berapa lama pakai rok sih?" tanya Jimin.

"Baru pas SMA ini sih." jawab Taehyung.

Jimin melihat di meja itu terdapat sebatang cokelat yang sudah terbuka dan di makan sebagian. Jimin bertanya, "Cokelat siapa ini?"

"Ya, punyaku lah, kan aku yang duduk di sini." Kata Taehyung.

"Beli apa dikasih? Mau dong."

"Dikasih Dowoon, ambil saja kalau mau." Kata Taehyung.

"Oh, Dowoon." Kata Jimin. Setahu Jimin Dowoon ada alpha dari kelas lain yang seangkatan dengan mereka, "Tidak jadi deh, kalau cokelatnya dari Dowoon."

"Loh kenapa?" tanya Taehyung, memotong satu bagian cokelat lagi dan memakannya di hadapan Jimin.

"Kau ini tidak peka, ya!" kata Jimin.

Taehyung tertawa, hampir hampir tersedak cokelat, "Jimin pikirannya." Kata Taehyung, "Tidak lah, aku dan Dowoon biasa biasa saja."

"Itu kan dalam pikiranmu!" Kata Jimin, dia menunjuk nunjuk Taehyung dengan telunjuknya.

Taehyung masih tertawa, "Pikiranmu penuh dengan cinta dan cinta saja." kata Taehyung, "Aku tidak menganggap serius courting yang seperti ini."

Jimin terdiam, Taehyung mulai membahas pendekatan yang bertujuan pada pernikahan; courting. Jimin tidak pernah memikirkannya sama sekali.

"Kata ibuku cinta anak SMA itu masih cinta monyet, tidak akan serius seserius apa pun juga. Jadi, apa yang bisa aku harapkan?" kata Taehyung, "Ayo temani aku ke kamar mandi, aku mau cuci tangan." Lanjutnya lagi. Dia membungkus cokelatnya dengan rapi dan menyimpannya di saku lalu dengan tangannya yang bersih dia menarik Jimin, "Ayo."

Dia menarik tangan Jimin. Jimin tahu Taehyung akan membawa ke toilet –Jimin baru sadar kalau koridor depan toilet adalah tempat biasanya anggota gengnya dulu berkumpul, jadi kalau mereka ke sana Jimin akan bertemu lagi dengan teman temannya dulu.

"Tunggu!" Jimin menahan tangan Taehyung.

"Apa?" tanya Taehyung.

Tangan mereka masih saling menggenggam.

"Harus ya kita ke sana?" tanya Jimin.

"Jimin," panggil Taehyung, "Jangan lemah."

Jimin tidak mengerti kenapa Taehyung bilang begitu, "A-apa maksudnya itu!?"

Taehyung mengangkat bahu dan menarik Jimin untuk mengikutinya pergi ke toilet lagi.

Jimin tidak pernah lagi pergi toilet di jam istirahat, walau pun dia pernah ke toilet saat jam pelajaran –di jam itu tidak ada satu pun anggota geng yang nongkrong di depan toilet.

Akhirnya Jimin mengikuti saja Taehyung pergi ke toilet dan benar saja teman teman gengnya dulu sedang berkumpul di depan toilet. Setahu Jimin biasanya mereka mengganggu anak perempuan dan omega –yang adalah Taehyung- saat mereka lewat,

-tapi kali ini mereka diam.

Kenapa?

Jadi Taehyung dan Jimin langsung masuk saja ke toilet.

How it Feels to be an OmegaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang