Suatu Senja Yang Berbeda

171 27 1
                                    

Oleh Daffa Yanuar

        Pada Suatu sore di hari rabu, ada dua orang siswa di Sekolah SMAN 1 Tunas Bangsa yang belum pulang karena mereka baru saja selesai kerja kelompok. Dua Siswa tersebut bernama Rendi dan Agung. Rendi adalah seorang siswa yang cerdas,pintar, namun terkadang sangat jail. Sedangkan, Agung adalah seorang siswa yang baik,ramah, dan tak mudah percaya dengan suatu hal.

         Pada sore itu sekitar pukul 5.40 Sore mereka berdua bersiap siap untuk pulang karena mereka sudah selesai kerja kelompok. Ketika mereka sudah bersiap dan keluar kelas di sekitar koridor ketika berjalan mereka teringat bahwa saat itu sudah mendekati waktu Shalat Maghrib. Akhirnya mereka menyempatkan waktu untuk menunggu waktu maghrib terlebih dahulu dan mereka pun menuju masjid yang ada di samping halaman Sekolah SMAN 1 Tunas Bangsa. Keadaan Sekolah saat itu sudah sangat sepi tak ada lagi siswa berkeliaran di koridor sekolah ataupun di dalam kelas. Saat itu hanya ada penjaga sekolah,satpam, dan Office Boy di sekolah saat itu.

          Ketika mereka sampai di depan masjid, Rendi dan Agung segera melepas sepatu mereka dan masuk ke dalam masjid untuk berwudhu. Pada saat Rendi memasuki masjid, ia merasa ada perasaan tidak enak. Namun, Rendi hanya mengganggap itu hanya suatu perasaan saja dan ia tidak memperdulikan perasaan tidak enaknya tersebut. Akhirnya, Rendi pun ikut masuk ke dalam masjid bersama Agung dan mereka segera bergegas membuka keran air untuk melakukan wudhu. Ketika mereka selesai berwudhu lalu mereka berjalan untuk memasuki masjid. Namun tiba tiba Rendi kembali merasakan hal yang mengganjal atau tak enak di hatinya.

Akhirnya ia berbicara kepada Agung karena perasaannya semakin tak enak,

ia berkata " Gung sebentar deh".

Lalu agung menjawab "Ada apa Ren?"

Rendi berkata "Kok perasaan aku ngga enak ya daritadi kayak ada yang mengganjal ya"..

Lalu Agung berkata "Ah Cuma perasaan kamu aja kali, aku ngga ngerasain hal gaenak kok biasa aja" Rendi berkata "Serius ini aku gung kok kayak ada yang ngeganjel gitu dihati ku, kayak ada yang lagi mantau kita aja gitu disini".

Lalu Agung berkata "Ah itumah Cuma perasaan kamu aja ngga usah nakut nakutin deh, mentang mentang udah maghrib gini trus sepi, lagian kita juga ada di masjid kok ngapain takut"

Lalu Agung kembali berkata "Kalau ada yang ganjel di hati kamu mungkin kamu kelupaan sesuatu kali makanya ngeganjel atau gara gara kamu belum sempet ngasih coklat ke si dia kan".

Rendi menjawab "Engga lah yakali gara gara itu Cuma emang perasaan aku gaenak aja, lagian juga gaada hubungannya kali sama hal aku belum sempet ngasih coklat ke si dia".

Lalu Agung berkata "Yaudah lah Cuma perasaan itu udah ayok kita masuk aja lagian kamu ngga sendiri kan, ada aku disini udah ayoo masuk" ajak Agung.

Lalu Rendi berkata "Iyaudah deh oke kita masuk aja tapi kamu jangan ninggalin aku ya awas aja , lagi gaenak nih perasaan ku".

Setelah itu Agung berkata "Iya ah bawel kamu ayo masuk".

           Akhirnya setelah sedikit berbincang karena perasaan Agung yang tidak enak akhirnya mereka kembali berjalan memasuki masjid. Ketika mereka berdua masuk ke dalam masjid, suasana di masjid saat itu sangat sepi hanya ada mereka berdua dan 2 Office Boy. Setelah di dalam masjid mereka berdua langsung melakukan Shalat Tahiyatul Masjid. Setelah Rendy dan Agung selesai melakukan shalat Tahiyatul Masjid, tiba tiba bulukuduk Rendi berdiri dan ia merasa merinding. Karena pada saat Rendi melakukan duduk diantara 2 sujud pada tahiyad akhir dan ketika ia melakukan salam dan menengok ke kanan dan arah matanya sedikit ke atas ia merasa seperti melihat ada suatu bayangan atau sosok berwarna putih, namun ia sendiri kurang yakin apakah betul ia melihat itu atau tidak, karena saat ia salam dan menengok ke kiri dengan sedikit mata melihat keatas bayangan tersebut yang sebelumnya ia lihat tidak muncul lagi.

Kumpulan Cerita pendekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang