Jinyoung's POV
Samar-samar pandanganku kembali terbuka..hal terakhir yang aku ingat Jaebum memintaku untuk jadi pasangannya dan aku menyetujuinya.
Lalu apa ??
"Kau sudah sadar ??" tanya Jaebum di depanku.
"Hmm memang kenapa?" ia tersenyum manis lalu memegang leherku.
"Ouch" aku meringis saat merasakan sesuatu di leherku.
"Tenanglah..sebentar lagi sakitnya hilang" aku hanya mengangguk.
"Uh apa yang terjadi ??"
Ia menarik tanganku, kami berjalan di lorong panjang yang senada dengan lampu diatas kami..berwarna coklat.
Ia mengajakku ke sebuah balkon yang pemandangannya langsung ke hutan. Dan aku baru sadar jika kami berada di ujung tebing.
"Aku sudah berjanji akan menunjukanmu dunia yang lain kan ?? " aku mengangguk pelan.
"Peganglah tanganku" pintanya. Aku menatap tangannya yang terulur.
"Kita mau kemana??" tanyaku bingung
"Kita akan menjelajahi dunia" aku menaikan alisku tak mengerti. Sepertinya otakku sudah tidak bisa berpikir jernih.
Begitu saja aku menerima uluran tangannya.
"Percayalah padaku" aku mengangguk .
Dan tiba-tiba saja pandanganku memudar dan kami seperti berjalan ?? atau entah berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya dengan cepat. Tiba-tiba kami ada di sebuah kastil yang suasananya sama seperti di film-film kerajaan. Hanya saja tidak sebesar kastil kerajaan..mungkin ini lebih disebut mansion ??
Ia menjelaskan kehidupannya saat dulu di tempat ini..bagaiama ia dan kelompoknya bertahan hidup dari serangan rakyat biasa yang mengira kelompoknya adalah pembunuh.
"mungkin memang kami membunuh..tapi sungguh kami tak berniat begitu. Setiap orang yang kami gigit, awalnya selalu menjadi kekasih kami. Saat kami menjadikannya pasangan dan melakukan ritual..ada beberapa orang yang tidak dapat bertahan dan akhirnya mati"
"kami tidak mungkin mengigit manusia biasa tanpa alasan..tapi mereka malah membakar rumah kami dan semenjak itu kami tinggal berpindah-pindah"
Aku menatap Jaebum yang sedang bercerita.
"kau tahu ?? aku pernah tinggal di Inggris, Amerika lalu ke China dan akhirnya kami menemukan sedikit rasa tenang di Korea" tamnbahnya.
"jadi kau baru tinggal di Korea beberapa tahun ??" tanyaku.
ia mengangguk "iya..kurang lebih baru 50 tahun..." Aku membelalakan mataku.
"oh iya kau pasti kaget..mungkin kau belum lahir saat aku kesini..tapi aku sudah mengincarmu dari awal"
"a-apa ??" dia bilang sudah mengincarku dari awal ?? apa ia semacam stalker ??
"aku bukan stalker darling.." lagi-lagi ia membaca pikiranku ??
"waktu itu kau baru saja lahir ke dunia ini..dan tiba-tiba aku merasakan jika aku merasa kembali kuat. Saat kau lahir, aku sudah tidak lagi dalam wujud pemuda seperti ini..aku sudah muncul keriput. Tapi kau lahir dan membuat angin segar dalam hidupku"
"aku melihatmu tumbuh besar hingga seperti sekarang. Aku berhenti mengigit orang secara acak demi kau..kau adalah takdirku Jinyoung"
Aku tidak mengerti apa yang ia katakan tapi kini tiba-tiba kami berada di balkon mansion Jaebum lagi. Tempat awal sebelum ia mengajakku pergi..
Aku memijat pelipisku karena tiba-tiba merasa pusing.
"ah sepertinya kau pusing karena belum terbiasa melakukan perjalanan seperti"
"uhh lain kali kau harus mengatakannya terlebih dahulu !" aku memukul dadanya.
"iya darling..tapi nanti juga kau akan terbiasa" ia mengusap kepalaku.
Ia menoleh ke arah hutan "sebaiknya kita masuk ke dalam..agar kau bisa beristirahat" aku mengangguk dan ia menuntunku ke kamar tadi. Ia mendudukanku di kasur dan membuka sepatuku. Jika kau lupa aku masih memakai baju yang aku pakai saat ke ulang tahun Mark hyung.
Astaga..dimana Youngjae ?? Ah bagaimana dengan kehidupanku yang dulu ?
"jangan terlalu di pikirkan..aku akan mengatur semuanya darling" ia menyela pikiranku begitu saja.
"malam ini adalah malam yang special..aku ingin kau memakai ini" aku melirik pada baju yang ia bawa.
"pakailah.. aku ingin melihat pasanganku memakai ini..hanya kau yang mampu bertahan" aku mengambil bajunya dan ini terlihat seperti kemeja panjang ?
"kenapa ??" tanyaku bingung.
"ini adalah baju untuk pasanganku..kau lihat dasinya, semua pasangan seorang leader akan memiliki bentuk yang berbeda..sesuai kasta dan clannya. Dan kau beruntung darling..kita ada di kasta paling tinggi dan dari clan Im" aku mengedipkan mataku cepat.
"aku tahu kau masih bingung dan butuh penyesuaian"
"kau juga tampaknya belum siap memakai baju itu karena ia belum sepenuhnya terikat"
Ia menaruh kembali baju itu dan memeluk pinggangku "darling..akan kujadikan kau milikku agar kita bisa terikat selamanya"
Ia mengendus leherku dan menjilatnya "ahh mhh"
"wangimu sangat khas..aku menyukainya" ia menjilat leherku lagi, ahh tubuhku rasanya melemas.
ia meraba pinggangku dan menyusupkan tangannya ke dalam bajuku. Dingin..itulah yang aku rasakan pertama kali aku rasakan. Tapi semakin lama, sentuhan dinginnya membuatku membeku dan tak bisa melakukan apa-apa selain hanya mendesah.
"ahh...." aku hanya mendesah saat aku menyadari aku sudah tak memakai baju lagi. Ia masih saja mengendus dan menjilatiku. Ia menjilati leher, dada, perut hingga ke bagian yang sangat sempit sekalipun.
"aahh Jaebum..ahhss" aku meremas rambutnya yang hanya terlihat dari bawah sana. Setiap sentuhannya dingin tapi mampu membuatku berkeringat dingin. Ia menjilat dan mencium seluruh tubuhku.
"ahh Jaebum...aku tidak tahan lagi" Ia bangun dari tempatnya di bawah sana dan dengan segera mencium bibirku.
"call me Lord..Im your Lord darling" bulu kudukku merinding.
"ahhh my Lord..i can't hold it anymore" desahku sambil memeluk tubuhnya.
"okay darling i'll make you mine now" jawabnya, aku mengangguk cepat.
Dan satu yang aku ingat tentang malam ini..bahwa aku merasakan tubuhku berubah menjadi dingin bahkan sebelum sempat ia memulainya aku sudah jatuh ke dalam pelukannya..semakin dalam semakin gelap. Tapi aku tak bisa melawannya...aku menyukainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAYLIGHT(jjp, vampire jb)[√]
Short StoryHe's got me.. running from the daylight..daylight