"Eonni, bagaimana penampilanku hari ini? Cantik kan?". Sinb memutar tubuhnya di depan yerin.
Saat ini sinb memakai setelan kantor sperti orang kantor pada umumnya. Hari ini sinb memakai setelan blouse warna putih, dilapisi blazer warna hitam dengan bawahan rok berbaham kain berwarna hitam, dengan panjang diatas lutut.
Yerin menganggukkan kepalanya, dengan mulut yang terisi penuh oleh roti. Yup, mereka sedang sarapan.
"Ya, pakaianmu sangat cocok untuk hari ini.""Jinjja? Aku tidak sabar sekaligus gugup, bagaimana kalau aku salah menjawab pertanyaannya? Bagaimana kalau aku terlalu gugup kemudian aku gagap mendadak? Ottoke?!".
"Tidak usah dipikirkan bi-ah, yang harus kau ingat. Disana kamu punya banyak saingan, jadi ingatlah mereka jika kamu ingin berhasil. Karena mereka juga pasti melakukan yang terbaik."
"Eonni benar, oke. Hwang sinb fighting!". Sinb menyemangati dirinya sendiri dengan optimis.
"Fighting! Ngomong-ngomong kau melamar di perusahan mana?".
"Blonce group, untuk hari ini, besok masih ada interview di dua perusahaan lagi."
"Wahhh, itukan salah satu perusahaan besar di jepang bi-ah... Semoga kamu diterima disana, kan lumayan gajinya pasti besar. Nanti jangan lupakan traktir eonni mu yang cantik ini yaa?!".
"Aku bahkan belum bekerja eonni, lagipula kalau aku menraktir eonni pasti uang gajiku langsung habis. Secara perutmu kan seperti lalapan."
"Yak!! Apa kau bilang!!..." Sebelum yerin memukul sinb dengan sendok ditangannya, sinb lebih dulu mengangkat kedua tangannya tanda menyerah.
"Hehehe, aku hanya bercanda eonni. Ayo kita sarapan, nanti aku telat."
Akhirnya mereka melanjutkan sarapan yang tertunda karena drama bobrok mereka.
❤❤❤
"Waeyo jungkook-ah, tumben kau pagi-pagi sudah nangkring diatas sofa ku?". Taehyung bertanya kepada adik sepupunya yang sekarang asik duduk di sofa ruang kerjanya.
"Memangnya kenapa?? Hyung tidak suka aku disini?! Ya sudah, aku akan kembali ke kantorku."
"Hei, hei, kenapa kau sewot begitu? Ada apa? Ingin bercerita?". Taehyung melangkah kearah sofa tempat adiknya merajuk.
"Aku sebal hyung... Dari kemarin aku mencari gadis itu tapi tidak satupun menemukan petunjuk." Jungkook berkata dengan sebal, diakhiri dengan bibirnya yang mengerucut sebal.
"Hahaha, kau tenang saja jungkook-ah. Aku yakin gadis itu tidak jauh dari sini, alias masih di kota ini. Bagaimana jika hyung membatu mencari gadis itu? Kau mau hyung menyewakan detektif andalan keluarga Kim?".
"Jinjja? Hyung mau membantu jungkook?". Jungkook menatap taehyung dengan mata berbinar, seperti anak anjing.
"Janji, hyung akan membantumu. Sekarang tunjukkan gigi kelincimu.." Jungkook segera tersenyum dengan lebar hingga kedua gigi depannya terlihat menonjol kedepan.
Melihat itu, taehyung juga membalas senyuman jungkook dengan tak kalah lebarnya.
TOK! TOK! TOK!
"Masuk!!".
"Permisi sajangnim.." Sekretaris taehyung masuk dengan membawa banyak berkas di tangannya.
"Ne, waeyo?".
"Interview untuk divisi keuangan sudah selesai sajangnim. Ini berkasnya."
"Oke, letakkan berkasnya diatas mejaku. Pengumuman paling lambat lusa."
KAMU SEDANG MEMBACA
One Night With Mr. Jungkook [SINKOOK]
Fanfiction"Kita telah melewati malam yang panjang sayang. Walaupun cuma satu malam saja, tapi itu membuahkan hasil. Jadi, jangan coba lari dariku!" -Jeon Jungkook. "Itu hasil dari kesalahan. Jadi, jangan berharap banyak!" Hwang Sinb Hanya dengan satu malam...