Setelah kejadian memalukan kemarin, saat sinb dan jungkook ketahuan sedang melakukan hal yang tidak senonoh diruangan jungkook. Sinb jadi lebih menjaga jarak dengan jungkook.Apalagi saat sinb tahu, fakta bahwa yang memergokinya adalah Jeon somi, yang notabenya adalah adik sepupu jungkook. Dia semakin ingin menjahui boss nya itu. Karena melakukan hal mesum dengan boss adalah hal yang tidak baik. Belum lagi mereka melakukan hal itu di kantor. Bagaimana jika karyawan lainnya melihat? Bisa-bisa sinb langsung menjadi perbincangan disana.
Tapi tentu saja niat yang ada di hatinya itu tidak akan mudah untuk ia lakukan. Mengingat sikap jungkook yang agresif saat dengannya. Entahlah, sejak lelaki itu mengatakan bahwa sinb adalah kekasihnya di depan ine, skretaris jungkook. Jungkook jadi bersikap layaknya kekasih sungguhan, dia kira jungkook hanya bersandiwara agar ine tidak mengganggunya. Mengingat tatapan tajam yang ine berikan padanya kemarin.
Tapi ternyata sinb salah, jungkook menganggap diamnya adalah persetujuan untuk menjadi kekasih jungkook. Bukan sandiwara.
Seperti yang dia katakan tadi, bahwa niat yang ada di hatinya untuk menjauhi lelaki itu pasti tidak akan mudah ia lakukan. Seperti sekarang ini.
Jam 06.00, mungkin jam segini masih terlalu pagi untuk sinb berangkat kekantor. Mengingat jam masuk kantornya adalah jam 08.00, sedangkan jam segini dia sudah berangkat. Tapi inilah yang harus dia lakukan, karena dia ingin menghindari berangkat bersama jungkook.
Tapi nyatanya, ekspektasi tak sesuai dengan realita.
Saat sinb sedang menunggu taksi, dia di kagetkan dengan tepukan di bahunya.
"Good morning, love." Setelah sinb membalikkan badannya, dia disambut dengan senyuman secerah matahari pagi ala jeon jungkook.
Sebenarnya sinb cukup terkejut melihat jungkook disini. Pasalnya ini masih sangat pagi untuk lelaki seperti jungkook yang sudah rapi seperti ini.
"Mau kemana? Pagi-pagi sudah rapi begini." Sinb mendengus malas mendengar pertanyaan jungkook. Tidak lihat apa dia sudah lengkap dengan setelan kantornya, masih saja bertanya.
"Mau ke kantor." Jawab sinb cuek.
"Cuek banget sih, jadi tambah gemes." Sinb menatap jungkook dengan horor. Gemes dari mana nya?! Udah tau lagi cuek, malah dibilang gemes. Dasar sinting!
"Kamu mau ke kantorkan? Kalo gitu berangkat sama aku aja. Kebetulan aku juga mau ke kantor."
"Makasih deh, tapi aku udah pesan taxi." Tolak sinb halus. Dia memang harus sabar saat menghadapi makhluk seperti ini.
"Kamu masuk mobil aku dulu aja, nanti kamu batalin deh disana. Bilang aja udah berangkat sama calon masa depan." Jungkook berusaha membujuk sinb. Bahkan dia menarik-narik lengan sinb agar mereka bisa berangkat bersama.
Tapi, sesaat setelah jungkook mengatakan itu. Taxi pesanan sinb sudah datang, dan berhenti didepan mereka.
"Tapi maaf, taxi pesananku sudah datang." Sinb segera melepaskan pegangan jungkook di lengannya. Kemudian melangkah memasuki taxi.
Tapi belum genap 2 langkah, jungkook sudah menarik tangannya dengan kencang. Sehingga dia berhasil mundur beberapa langkah lebih banyak.
"Diam disini! Berani melangkah selangkah saja, akan ku patahkan kakimu!". Sinb langsung terdiam sambil menekuk wajahnya kesal. Masalahnya jungkook berbicara dengan nada yang sangat dingin disertai dengan tatapan tajamnya itu.
Setelah berbicara dengan sinb, kemudian jungkook menghampiri si supir taxi untuk membatalkan pesanan sinb.
"Tuan, aku yakin jarak dari sini ke kantorku tidak sampai 1500 yen. Tapi aku akan memberimu 3000 yen. Sekarang pergilah, perempuan itu akan berangkat bersamaku." Jungkook memberikan beberapa lembar uang kepada si supir taxi, kemudian menyuruhnya pergi tanpa membawa sinb.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Night With Mr. Jungkook [SINKOOK]
أدب الهواة"Kita telah melewati malam yang panjang sayang. Walaupun cuma satu malam saja, tapi itu membuahkan hasil. Jadi, jangan coba lari dariku!" -Jeon Jungkook. "Itu hasil dari kesalahan. Jadi, jangan berharap banyak!" Hwang Sinb Hanya dengan satu malam...