JILID 4 "penenang jiwa"

16 2 0
                                    

    Malam pertama yang di lewati luna terkesan biasa saja karna keanehan dan keajaiban masih belum terjadi sama sekali.Namun masih belum ada yang menyadari rencana apa yang di rencanakan sang ratu kepada luna,anak angkat yang di pilih sang ratu ketika ia sedang mencarinya ke daerah bumi belahan barat.Apa yang sebenarnya di rencanakan sang ratu kepada luna,dan apa hubunganya dengan sesosok hitam misterius yang ada di kamar sang ratu.Mari kita simak lanjutan ceritanya.

   Pagi itu di mulai dengan keseharian yang sibuk dari para pegawai istana.Tak ketinggalan sang luna kecil di kamarnya."semoga hari ini berjalan baik ya tuhan"ujar luna dengan memanjatkan doa.bagi kalangan dunia barat sudah menjadi tradisi mereka mengucapkan doa sesudah bangun tidur,karna mereka menganggap kehidupan itu adalah suatu yang penting,begitu katanya.dan suara langkah kaki pun mulai terdengar di pintu masuk kamar luna."nona luna,apa kamu sudah bangun?"ujar suara di luar kamar.
"ya,siapa di sana?"ujar luna.
"saya joni si manusia setengah rusa"ujar suara di balik pintu.
"silahkan buka saja,pintunya tidak ku kunci kok paman penjaga."ujar luna.
"baik"ujar joni sambil membukakan pintu.
"apa kabarmu hari ini paman"ujar luna.
"saya baik baik saja nona"ujar joni.
"ouhh,terus ada urusan apa kamu ke kamarku?"ujar luna.
"apa kamu lapar nona?"ujar joni.
"sejujurnya aku dari kemarin belum makan apa apa paman!"ujar luna.
"ini saya bawakan makanan untuk nona"ujar joni sambil menunjukan makanan yang di bawa.
"terima kasih paman penjaga."ujar luna sambil menyendokkan makanan ke mulutnya.
"ini enak paman"ujar luna sambil tersenyum.
"terimakasih nona,baru kali ini ada yg memujiku."ujar joni.
"apa makanan ini paman masak sendiri"ujar luna
"tentu saja,karna itulah aku jadi pelayan."ujar joni.
"paman?"ujar luna sembari memakan makanan.
"eh?"ujar joni.
"kenapa paman bisa bekerja di istananya bu ratu ini?"ujar luna bertanya.
"dulu,aku dan seluruh kaum klanku tak pernah di perbudak seperti ini nona."ujar joni.
"eh?"ujar luna menyimak.
"kaum klanku dulu memutuskan untuk memerangi tentara ervestania!"ujar joni kesal.
"apa yg terjadi selanjutnya?"ujar luna.
"hampir semua anggota klanku di bunuh oleh tangan sang ratu seorang diri."ujar joni.
"seorang diri?"ujar luna
"yah seorang diri"ujar joni.
"bagaimana caranya paman?"ujar luna penasaran.
"kaum klanku yang berjumlah 130 ribu orang laki laki dan 750 ribu wanita,di bantai oleh sang ratunya perang seorang diri.ujar joni.
suasana di situ seakan di selimuti ketegangan....
"dengan jumlah sebanyak itu,kami tak mampu menggores atau bahkan menyentuh sang ratunya perang."ujar joni.
"mustahil tak mungkin bu ratu sekuat itu."ujar luna tersentak ketakutan.
"aku juga masih belum percaya sampai sekarang nona.Akan tetapi aku masih ingat wajah penuh kekejaman dan haus darah di pancarkan oleh sang ratunya perang ketika itu"ujar joni.
"aku sendiri sampai menggigil hebat hanya karna tatapan seorang pembunuh berantai yang di pancarkan sang ratu.Hanya aku satu satunya dari jenis spesies kami yang selamat,jika aku mengingatnya lagi.aku sangat kesal dan marah karna tak bisa berbuat apa apa ketika itu."ujar joni.
"tak perlu kau pikirkan paman,kata bu sister mereka telah tenang di sana.karna tuhan akan melindungi mereka."ujar luna sambil memeluk pria setengah rusa itu.
"hah..perasaan apa ini?kenapa anak kecil ini,dapat membuatku setenang ini?"ujar joni merasakan nyaman saat merasakan kehangatan di pelukan luna.
"sangat nyaman....benar benar tak masuk akal"ujar joni..

sayupan dinginya pagi mengiringi hangatnya pelukan luna di tubuh manusia setengah rusa tersebut.
Sementara itu di kamar sang ratunya perang."oh ratuku,kau membuatku kenyang hari ini.pelayananmu sangat membuatku ketagihan,wahai ratu nakalku."ujar peri hitam.
"sudahlah wahai tuan peri hitam,jika kau lapar kembali datanglah padaku."ujar ratu elzharta.
"aku sungguh heran pada orang orang bodoh itu,kenapa mereka tidak menyadari akan besarnya kekuatanku pada dirimu."ujar peri hitam.
"itu karna,dirimu dan diriku telah menjadi satu,wahai peri nakalku."ujar ratu elzharta sambil tersenyum nakal.
"oh ratuku kau merupakan mainan yang menarik,sampai jumpa kembali aku ada urusan sebentar."ujar peri hitam
"baiklah aku akan menunggumu."ujar ratu elzharta.
"hmmm...mungkin aku sudah bukan manusia lagi aku tak bisa menghilangkan keinginanku pada peri hitam itu...."ujar ratu el zharta.
"atau mungkin sekarang aku yang membutuhkanya,bukan dia yang membutuhkanku lagi."ujar ratu.
"hmmm.....jika ku pikir pikir aku tak bisa lepas darinya...astaga mungkin aku sudah kehilangan akal sehatku...tuhan apa aku masih layak sebagai manusia???"ujar ratu el zharta sambil melangkah maju keluar kamarnya......

tuhan apa aku masih layak sebagai manusia???"ujar ratu el zharta sambil melangkah maju keluar kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

lanjutkan pada jilid selanjutnya yah...

UNTUK SANG PUTRI SALJU(TO SNOW WHITE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang