JILID 5 "apakah aku mengenalnya?"

17 3 0
                                    

Hari demi hari dilalui putri luna dengan baik di istana.Dan akhirnya ia sudah bisa berbaur dengan seluruh pegawai istana.akan tetapi belum nampak tanda tanda gerakan mencurigakan dari sang ratu.semua orang masih bersikap normal,anehnya sang ratu yang sejak hari itu saat memperkenalkan putri luna ke para pegawai,belum pernah lagi terlihat dan belum pernah lagi bertatap muka dengan putri luna angkatnya.
Ini merupakan hari genapnya 1 bulan putri luna di istana.pagi itu pun berjalan seperti biasanya."hah.....jadi tak terasa sudah sebulan aku di sini."ujar luna sambil merapikan tempat tidur.
"nona luna,apa anda sudah bangun?"panggilan yang setiap pagi di dengarnya kini terdengar lagi,ya itu tentu saja dari joni si manusia setengah rusa.
"ya paman penjaga,aku sudah bangun kok"ujar luna.
"kalau begitu aku buka pintunya nona?"ujar joni
"ya buka saja paman."ujar luna.
"aku masuk"ujar joni sambil membuka pintu.
"bagaimana paman apa ini terlihat cocok?"ujar luna.
"eh?"ujar joni terpaku ketika melihat luna.
"paman penjaga?"ujar luna menyadarkan joni dari lamunanya.
"ya nona."ujar joni.
"bagaimana menurutmu?"ujar luna
dan joni pun membungkukkan dirinya."sungguh jika ada bulan dan langit di sini,maka aku akan tetap memilihmu nona."ujar joni kagum.
"hahaha,jangan terlalu berlebihan paman,aku tidaklah secantik bu ratu."ujar luna.
"tidak nona"ujar joni membungkuk.
"eh?"ujar luna.
"jika ratu memaksaku memilih dirinya yg lebih cantik,maka alu rela di penggal,kalau itu jadi syarat untuk tetap di sisimu."ujar joni.
"oh paman aku sungguh tersentuh."ujar luna tersenyum.
"oh ya,kenapa nona berpakaian begini?"ujar joni.
"aku ingin pergi ke kota di sekitar istana."ujar luna.
"kalau begitu izinkan aku menemanimu."ujar joni
"ya,mohon bantuanya paman"ujar luna.
dan melangkahlah maju keduanya menuju keluar kamar,dan melangkah maju ke depan.
"hormat kami putri luna!"ujar pengawal yang sedang berpatroli.
"ya"ujar putri luna.

Dan di kota ibukota seseorang anak lelaki dan temanya yang seorang wanita sedang merencanakan sesuatu."eh theo apa kau yakin rencana kita akan berhasil?"ujar leone seorang anak kecil dengan pakaian kumuh.
"tenang saja leone aku akan berusaha sebaik mungkin,yang jelas kalau terjadi apa apa kau pergilah tinggalkanku sendirian.kau paham?"ujar theo,seorang anak lelaki berambut kuning menyala.
"tapi aku tak mau dirimu celaka,bisa bisa yang lainya memarahiku nanti"ujar leone.
"pokoknya kita harus membawa hasil untuk yang lainya."ujar theo.
"baiklah jadi apa rencananya?"ujar leone.
"begini,,,kau hanya perlu alihkan perhatian orang itu,maka aku yang akan melakukan tahap akhir".ujar theo.
"baiklah jadi aku hanya sebagai umpan kan"ujar leone.
"yah,bisa di bilang begitu."ujar theo.
"baiklah ayo kita mulai.!"ujar theo.
"baiklah."ujar leone.
sementara itu sang putri luna sedang berkeliling kota ernes,sebuah kota terdekat dari kerjaan ervestania.
"paman penjaga apa seperti ini keadaan luar istana?"ujar luna.
"ya begitulah nona"ujar joni.
"hei minggir.......!minggir beri aku jalan....!"ujar theo,yang sedang terengah engah berlari.
"siapa?"ujar luna yang tersentak terkejut melihat theo yang sedang berlari.
"hei kalian,tolong tangkap bocah pencuri itu.!"ujar seorang saudagar yang sedang berusaha mengejar theo.
"aduh.."ujar luna yang terjatuh.
"apa nona tak apa apa???apa perlu saya tangkap anak laki laki tadi?"ujar joni
"bukan apa apa paman.tak perlu dikejar."ujar luna sambil berdiri.
"baiklah kalau itu perintah nona."ujar joni
"siapa sebenarnya dia itu,mengapa tak ada sedikitpun keraguan di matanya,walau ia telah di kejar oleh orang dewasa seperti itu."pikir luna.
"ayo nona kita lihat tempat yang lainya."ujar joni.
"ya"ujar luna tersenyum.
Sementara itu theo yang masih di kejar oleh saudagar kaya dan beberapa penduduk,tak henti hentinya berlari,sampai pada suatu tempat dengan jalan buntu.
"hah...."ujar theo menghela nafas panjang.
"hei bocah...!kembalikan barang yang kau curi!"ujar saudagar.
"cieh..."ujar theo meludah ketanah.
"memangnya kenapa kami harus mengembalikan barang yang seharusnya jadi milik kami."ujar theo,sambil menghela nafas.
"apa yang kau bicarakan bocah tengik?"ujar saudagar.
"oh si tuan saudagar,bisa juga ya beraktingnya?di mana belajarnya tuan?apa dari para bangsawan yang suka makan uang haram itu?ujar theo.
"hei nak,kau tak tahu dengan siapa lawan bicaramu hah???kata saudagar mengancam.
"tentu saja aku tahu!wahai tuan pengoleksi uang sogok."ujar theo menantang.
"hei kau,lebih baik kau tarik kata katamu,sebelum kau ku jual sebagai budak!!!hah!!!!"ujar saudagar marah.
"kalau begitu maju kalian sini"ujar theo menantang.
"baiklah tapi jangan menyesal ya nak"ujar theo.

Putri luna pun telah selesai menikmati jalan jalan bersama joni si manusia setengah rusa berkeliling kota terdekat."bagaimana menurutmu,kota yang jadi wilayah sang ratunya perang?"ujar joni bertanya.
"sebenarnya aku cukup terkejut melihat para penduduk yang sangat bersahabat,yah walau tak dapat di pungkiri masih ada beberapa yang perlu di perbaiki."ujar luna.
"walaupun kau masih kecil ternyata kau cukup pandai mengamati keadaan,aku kagum padamu nona"ujar joni.
"yah habisnya sister silva banyak mengajariku banyak hal sih."ujar luna
"suatu saat aku akan membalas kebaikanmu sister".pikir luna dalam hati.
"apa semuanya akan berjalan lancar ya?"pikir ragu.

Theopun telah menyelesaikan pertarunganya dengan saudagar kaya dan para penduduk sogokkan."halah aku tak bermaksud membuat mereka bertujuh cedera,tapi mereka semua meremehkanku sih."ujar theo.
"suatu saat aku akan membuat negeri ini menjadi tidak menyedihkan seperti sekarang,itu sudah pasti."pikir theo dalam hati.
"hei paman saudagar?aku pergi dulu ya,terimakasih telah mengembalikan milik kami ya"ujar theo sambil berjalan meninggalkan tempat itu.

"Hei clind apa kau sudah dapat petunjuk mengenai tuan baru yang telah diramalkan itu"ujar aurora,seorang peri biru.
"lebih baik kau diam saja aurora kita sebentar lagi akan sampai ketimur,jadi sebaiknya kau menghemat tenagamu sampai disana,kita tidak akan tahu kapan peri hitam akan muncul.Apa kau paham?"ujar clind,seorang peri yang berwarna putih berkilauan.
"baiklah,jika itu sudah takdir kita mau bagaimana lagi!!"ujar aurora.
"cieh...!"ujar clind.
Dari kejauhan terlihat para prajurit kesatria istana,sedang mengepun sebuah rumah."sihir terlarang"fire action"..!"ujar seorang penyihir kelas tinggi angkatan prajurit istana.ledakan bola api besar terjadi di sana dan membuat penghuni rumah itu keluar."siapa kalian dan apa yang kalian lakukan kepada rumah kami?"ujar pemilik rumah.
"jadi siapa disini yang bernama theo?????"ujar salah seorang prajurit.
"theo??????"ujar salah seorang penghuni rumah.
"ciehhhh..!!jadi sudah ketahuan ya,,,.!"ujar seorang anak lelaki yang terlihat kecil di sana.

!"ujar seorang anak lelaki yang terlihat kecil di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


lanjutkan pada jilid berikutnya..

UNTUK SANG PUTRI SALJU(TO SNOW WHITE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang