JILID 2 "BERTEMU SANG PANGERAN"

27 4 0
                                    

    Di dalam kamar,sang ratu erveatani pun tetap saja masih terlihat angkuh.Tak dapat di pukingkiri dirinya yang sekarang,sangat jauh dari kata manusiawi.Sambil duduk memandangi cermin sang ratu pun terlihat sedang dalam kebingungan.
"apakah aku ini masih layak di sebut manusia??"ujar sang ratu dengan memandangi dirinya di cermin.
"Tentu saja tidak wahai ratuku.!"ujar sebuah suara yang datang dari balik tirai.
"jika ini tidak untuk suamiku...!tak akan aku sudi bersatu denganmu wahai peri hitam."ujar ratu pada peri hitam.
"tentu saja...kita melakukan ini karna untuk suamimu..!!hahahaha......!!"ujar peri hitam sambil tertawa angkuh.
"baiklah wahai ratuku,aku akan mengambil jatahku hari ini."uuar peri hitam.
"silahkan...lagi pula aku adalah milikmu wahai peri nakalku..!"ujar ratu elzharta.
"selamat makan..hahahaha.....!!"ujar peri hitam sambil tertawa.

       Pagi itu di mulai oleh luna dengan merawat joni yang sedang terluka di kamarnya.
"seharusnya nona luna tak perlu sampai seperti ini merawatku.Lagi pula aku hanyalah seekor rusa nona!"ujar joni.
"sudahlah paman,tak perlu berkata seperti itu.Lagi pula ini semua juga salahku,toh bu ratu juga menyuruhku untuk untuk merawatmu pama."ujar luna.

"sungguh mulianya hatimu nona"ujar joni.

"baiklah paman ini sudah selesai,aku akan mengambilkan sarapan pagi dulu ya paman"ujar luna.

"terimakasih nona luna"ujar joni.

UNTUK SANG PUTRI SALJU(TO SNOW WHITE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang