Jangan lupa vote sebelum baca ya.
Olin pun langsung berlari menuju ruang BP.
Sesampainya di ruang BP Olin mengintip dari balik jendela ruangan BP dan benar bahwa Daniel ada di dalam bersama dengan?"Hah? Cowok itu lagi? Gak salah lagi pasti Daniel berkelahi dengan cowok itu" ucap Olin sambil berbisik kecil.
Tetapi Daniel yang peka pun langsung mendengar ada orang yang tengah berbicara di luar. Dan dia melirik sedikit keluar dan dia mendapati Olin yang sedang berbicara sendiri di luar.
Sambil terus melihat olin, Daniel tersenyum karena dia yakin pasti gadis itu tengah mengkhawatirkan nya kini."Heh Daniel lihat kesini! Kamu udah tau salah masih nyengir nyengir tidak jelas lagi"
"Sini kamu minta maaf sama Reno" perintah Bu guru BP yang sedang menangani kasusnya.
"Ooh namanya Reno toh buk"
"Makasih buk" ucap Daniel sambil terkekeh.
"Lah anak yang satu ini,di bilangin ngeyel"
"Sini kamu minta maaf!" Perintah buk Anis untuk yang kedua kali nya.
"Ah saya gak mau buk,nanti dia makin besar kepala lagi,lihat tu buk hidung nya udah ngembang gitu kayak lubang yang ada di gunung berapi. Hahahaha" ucap Daniel sambil tertawa kencang membuat buk Anis geleng geleng kepala.
Guru guru BP disini sudah biasa menerima sifat bandal Daniel yang makin hari makin menjadi jadi aja.
Kalau kata guru guru BP disini Daniel itu cukup di ingatkan saja dan di beri hukuman yang tidak terlalu memberatkan karena Daniel adalah salah satu murid berprestasi di sekolah SMA NUSA BHAKTI ini dan sudah beberapa kali memberikan piala untuk sekolah tercinta mereka."Biasa aja mulut lo" jawab Reno membalas penuturan Daniel yang mengatakan hidung tadi.
"Santai bro,selow. Lo mau dapat make up gratis di wajah lo sekali lagi emang?"
"Bacot lo"
"Hahahaha"
"Udah beres kan Bu,yaudah saya cabut ke kelas dulu ya buk"
Ucap Daniel sambil hendak keluar ruang BP tersebut. Tetapi tiba tiba di berhenti."Oh ya Bu"
"Apalagi danielll"
"Hehe Daniel cuma mau bilang ini jangan rindu ya, soalnya susah ntar cewek saya cemburu lagi sama ibu,bisa berabe ntar urusan nya"
Ucap Daniel sambil tertawa dan keluar dari ruangan BP itu.**
"Ihh Daniel lo tu yaa, selalu aja buat masalah, asal lo tau aja sekali aja gue dengar lo kenapa napa,jantung gue rasa mau copot tau ga"
Ucap olin tak tau kepada siapa. Dan dia masih berdiri setiap di depan ruangan BP."Kan aku udah bilang dari dulu kalau aku bakal jaga kamu terus gak peduli apapun asal kamu terlindungi terus dari apapun yang mencelakai kamu"
Jawab Daniel tiba tiba dan Olin langsung menoleh terkejut mendapati Daniel yang sudah berdiri di belakang nya.Cup
Daniel mencium pipi olin dan mencubit nya setelah itu karena saking gemasnya sama gadisnya ini.
"Ihh Daniell apaan sih main cium cium,ini sekolah tau Daniel" ucap Olin sambil memukul sedikit lengan Daniel
"Aku tau kok ini sekolah"
"Ya trus kenapa lo cium gue Daniel semesta?"
"Ih ol,jangan sebutin semesta nya dong malu ni"
"Emang lo punya malu?"
"Kalau di luaran sih aku masih punya malu tapi kalau sama kamu kayaknya urat malu aku udah putus deh"
"Dasar"
KAMU SEDANG MEMBACA
Daniel's Mine
Teen Fiction"Thank you" ucap Olin "For?" "You" Daniel tersenyum dan langsung mencium puncak kepala olin dan mengelus pelan rambutnya 𝘔𝘶𝘯𝘨𝘬𝘪𝘯 𝘨𝘶𝘦 𝘨𝘢 𝘱𝘶𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘰𝘴𝘢 𝘬𝘢𝘭𝘪 𝘺𝘢𝘩, 𝘛𝘶𝘩𝘢𝘯 𝘯𝘪𝘵𝘪𝘱𝘪𝘯 𝘤𝘪𝘱𝘵𝘢𝘢𝘯 𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘦 𝘨𝘶𝘦 �...