Titttt.. Titttt.. smartphone Hasima bergetar, namun dia tidak memperdulikannya. Perhatiannya saat ini hanya terfokus pada sosok Arkana yang masih berlalu-lalang dipikirannya. Cowok ganteng berparas mirip Lee Min Ho itu benar-benar mengalihkan dunianya. Bayangan dia dan Arkana sedang menari-nari seperti adegan di film-film bollywood pun tak luput dari khayalannya. Tapi sayangnya dia tidak tahu bagaimana cara menghubunginya lagi. Walau bagaimanapun, kata-kata Arkana di pesta pernikahan Yuri tadi masih membuatnya meleleh sampai detik ini. Tittttt.. Tittttt.. smartphone Hasima bergetar lagi. Kali ini Hasima tidak mengangkatnya karena terlalu lelah, bahkan kebaya perak yang dipakainya pun masih menempel utuh ditubuhnya yang ramping. Diapun terlelap, entah kenapa badannya terasa sangat letih hari ini.
***
Kukuruyuukk.. suara ayam terdengar saling berkokok. Hasima terbangun. "What! "Udah pagi! Hasima segera membereskan tempat tidurnya dan bersiap untuk mandi karena ada kuliah pagi jam 7 a.m nanti. Dia tidak sempat mengecek smartphonenya, sebagaimana kebiasaannya setiap pagi. Kali ini dia benar-benar terburu-buru. Dengan dandan seadanya, Hasima segera keluar kamar dan mengunci pintunya lalu bertemu dengan Maysarah dan Azreeta di ruang tamu menonton berita di televisi.
"Kalian kok nggak siap-siap? Tanya Hasima.
"Liat deh berita di tv, barusan katanya ada penemuan mayat laki-laki di jalan mau ke kampus kita, jelas Maysarah.
"Terus apa hubungannya? Tanya Hasima lagi.
"Berhubung karena mayat tersebut baru ditemukan sekarang, otomatis jalan mau ke kampus macet total dong, kata Azreeta.
"Bilang aja kalian malas masuk mata kuliahnya Pak Bono kan, banyak alasan, ujar Hasima. Dia lalu meninggalkan kedua temannya itu bermaksud pergi kuliah sendiri.
Peluh Hasima bercucuran di dalam angkot 81 yang penuh sesak itu. Sudah sekitar 10 menit lamanya angkot tersebut tidak bergerak karena macet. Terlihat jalanan menuju kampusnya dihiasai oleh berbagai kendaraan yang tidak beraturan. Benar kata Azreeta, huh, sebaiknya tadi aku nggak usah ke kampus, pikir Hasima. Dia mulai merasa bosan. Akhirnya dia kembali ke rutinitas lamanya, yaitu scrolling feeds instagram dan mengecek berbagai pesan yang masuk ke smartphonenya. Tertera di layar 5'5 inci itu 4 panggilan tak terjawab-Yuri, dan 2 pesan whatsapp dari Yuri juga.
"Sima angkat dong!
"Sima, aku baru ingat waktu di pesta kamu bilang jumpa sama Ka.. Kana ya? Arkana cowok culun yang dulu suka sama kamu itu! Kamu tau nggak dalam perjalanan ke pesta aku dia kecelakaan dan kondisinya sekarang kritis!
Deg! Jantung Hasima berdebar tak karuan. Dalam hati dia berteriak, MASA SIHHH!
Calling Yuri..
Hasima segera menelepon sahabatnya itu untuk memastikan bahwa dia masih waras. Diangkat!
"Halo Yuri, mm.. emang bener ya soal Arkana..
"Iya Sim, aku tahu dari orang tuanya yang ngabarin dari rumah sakit. "Kamu nggak bener-bener jumpa sama dia kan di pesta aku? "Oh iya aku sekalian mau nanya, kamu kenapa waktu itu kayak bad mood aja bawaannya, karena Milan nggak bisa datang ya? Hehe..
"Milan? Bukannya dia ada disamping Riza ya waktu kamu minta foto sekali lagi itu bukannya mau bareng Milan? Tanya Hasima terkejut.
"Ya ampun aku kira kamu udah lupain dia Sim.
"Bu-bukan gitu, ini beneran, Hasima tidak tahu lagi bagaimana menjelaskannya.
"Kamu ngomong apa sih Sim, kalau mau ntar aku kirim ya foto kita bertiga kemarin. "Kamu liat sendiri ada Milannya atau nggak.
1 message received
Yuri langsung mengirim foto mereka bertiga saat itu, persis hanya mereka bertiga! Tidak ada sosok Milan disebelah siapapun!
Tiba-tiba pandangan Hasima mulai gelap. Dia hampir tidak sadarkan diri. Berbagai macam pikiran membebani otaknya. Bingung menentukan fakta dia sudah gila atau berada diantaranya. Gadis yang mendadak pucat seketika itu memutuskan keluar dari angkot dan pulang kerumah sewanya.
"Krekkk.. Kreekk.. Hasima mencoba membuka pintu dengan kunci yang dia punya. Terlalu susah dengan kondisinya yang seperti ini. "Oh iya! Dia ingat kalau Maysarah dan Azreeta ada dirumah.
"Mayy!! Zreet!! Bukain dong!
Beberapa detik, tidak ada sahutan. Hasima mendongak mencoba mengintip dari celah kaca yang terhubung ke ruang tamu, tak ada siapapun disana. "Mungkin aja dua curut itu lagi ngorok di kamar, pikirnya.
"Mayy!! Zreet!! "Nggak bawa kunci nih, tolong dong! Teriaknya lagi.
Bak gayung yang tak bersambut, suara Hasima tetap tak disahut.
"Hey! Ngapain sih teriak-teriak! "Udah tau nggak ada orang didalam, ketus Azreeta.
"Kalian da-darimana? Tanya Hasima dengan raut pucatnya.
"Ya dari kampuslah, pake nanya segala. "Tadi pagi kami udah gedor-gedor pintu kamar kamu buat bangunin, tapi nggak ada respon, yaudah kita tinggal aja, ujar Maysarah.
Deg! Lagi-lagi jantung Hasima yang hampir copot itu kali ini benar-benar sudah jatuh ke lantai, bersama dengan tubuhnya yang mendadak lemas. Jika tadi pagi sekali mereka sudah pergi ke kampus meninggalkannya sendiri, lalu siapa mereka, dua makhluk yang menonton televisi bersamanya menyaksikan berita? Hasima yang dari tadi sudah pucat ketakutan mendadak pingsan tepat dipelukan teman-temannya.
___________________
Hai semuanya terimakasih masih mau baca part ini ya.. Komen dongg hehe kalau ada kata-kata yang kedengarannya 'kurang'. Part ini kayaknya singkat banget ya, soalnya cuma mau jelasin keanehan-keanehan yang selama ini nggak disadari Hasima. Kritiknya dongg ya.. ini akan sangat membantu buat aku untuk lebih berkembang lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencari Jodoh Di Kota Ghaib Wentira
HorrorWentira adalah suatu kota ghaib dengan peradaban canggih yang terletak di pedalaman hutan Sulawesi Tengah. Konon katanya para penduduk Wentira berwajah tampan dan cantik, sampai-sampai banyak manusia yang jatuh cinta dan bahkan menikah dengan mereka...