"Masih belum turun juga panasnya udah tiga hari. "Apa keluarganya Hasima bakal datang ya Zreet, dari kampung? Tanya Maysarah.
"Nggak tau juga, yang penting kan kita udah ngabarin. "Tapi aku masih penasaran, selama ini Hasima bukan tipe orang yang gampang sakit. Sekalinya sakit kayak gini, nggak sadar selama tiga hari. "Apa jangan-jangan ini tuh tanda-tanda?
"Hushh.. jangan ngomong sembarangan kamu Zreet, malah doain yang nggak-nggak, Maysarah sedikit marah.
"Maaf deh, kan aku cuma nanya, sambung Azreeta merasa bersalah.
***
TOKK.. TOKK.. TOKK..
"Assalamu alaikum.."
Terdengar suara ketukan dari depan pintu. Pukul 03.15 pagi. Suasana di sekitar rumah kost yang disewa tiga mahasiswi itu terasa lengang tanpa adanya suara jangkrik. Kemana perginya hewan-hewan kecil itu?
TOKK.. TOKK.. TOKK..
Pintu depan kembali diketuk, kali ini agak kuat.
"Assalamu alaikum.." suara itu lagi. "Ta.. Ta.. Maysarah berbisik mencoba membangunkan Azreeta dari balik selimut. Sejak tiga hari ini mereka tidur bertiga sambil berjaga di kamar Hasima.
"Ta.. aku tahu kamu belum tidur, ada orang tuh di depan, liat yuk, ajak Maysarah.
"Ah, gila kamu, mana ada tamu datang pagi-pagi gini. "Kalau perampok gimana? "Kamu berani?
"Yaudah kita intip aja yuk, perasaanku nggak enak nih.
"Ih, lebay deh, yaudah ayo. Dengan rambut yang masih acak-acakan Azreeta mengikuti Maysarah ke ruang tamu.
"Assalamu alaikum.."
Maysarah tidak berani mengintip dari balik horden, dia lebih suka mengetahui siapa orang diluar melalui lubang kunci. Dari seberang pintu tampak seorang wanita tua berselendang hijau ditemani seorang lelaki berusia tanggung dengan wajah lelah sedang menunggu di lantai teras. Maysarah menduga pasti mereka adalah keluarga Hasima. Tiba-tiba hatinya tergerak untuk mengucapkan salam dan mempersilahkan mereka masuk.
"Waalaikumussalam.. sahut Maysarah dari dalam. Azreeta yang melihat gelagat Maysarah hendak membuka pintupun mencegahnya.
"Gimana kalau mereka itu begal yang lagi nyamar? "Tunggu, aku telepon dulu keluarganya Sima, siapa tau itu bukan mereka.
"Udah deh Ta, nggak usah yang aneh-aneh. "Kasian orang tua dibiarin nunggu diluar. Tanpa mengacuhkannya Maysarah langsung membuka pintu dan..
"Dari tadi dipanggilin kok nggak nyahut? Tanya Ibu berusia sekitas 59 tahun itu dengan ekspresi datar. Jlebb! Seketika Maysarah merasa malu.
"Ah, mungkin Ibu ini nggak sabar mau ketemu anaknya, pikirnya. "Ayo masuk dulu bu, Hasima ada dikamar, ajak Maysarah. Ibu dan lelaki tadi pun mengikutinya ke dalam.
"Duduk dulu bu, mau minum apa? Teh manis hangat? Kayaknya Ibu kedinginan deh, ujar Maysarah ramah. Ibu itu diam saja.
"Zreet, kamu temanin Ibunya Hasima disini ya, aku mau buatkan minum, pesan Maysarah. "Engg.. anu.. aku aja yang buatin, kamu disini aja, ujar Azreeta. Maysarah pun mengalah. Azreeta bergegas pergi ke dapur mempersiapkan minum untuk tamunya.
"Mm.. jam berapa tadi dari kampung bu? tanya Maysarah berusaha memecah keheningan. Ibu itu tidak menjawab. Maysarah berpikir mungkin Ibu ini kelelahan sehingga malas untuk berkata-kata. Azreeta terasa sudah seabad berada didapur. Dia pun bermaksud menyusulnya dan melihat apa sebenarnya yang dilakukannya disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencari Jodoh Di Kota Ghaib Wentira
KorkuWentira adalah suatu kota ghaib dengan peradaban canggih yang terletak di pedalaman hutan Sulawesi Tengah. Konon katanya para penduduk Wentira berwajah tampan dan cantik, sampai-sampai banyak manusia yang jatuh cinta dan bahkan menikah dengan mereka...