Di Bawah Hujan

68 5 1
                                    


Januari, 2018
Hari ini hujan begitu derasnya dan aku rindu dia yang jauh disana. Memang benar ya, hujan itu selalu membawa ingatan di masa lalu. Mari akan aku ceritakan sedikit kisahku.

Flashback, Juli 2014
Aku duduk termenung di bawah bangku taman sekolah. Saat teman-temanku yang lain berada di kelas sedang menikmati minuman hangat, aku disini dengan suasana sejuk ditemani dengan awan mendung.

"Sepertinya mau hujan yaa." dia menghampiriku dan aku menggeser badanku agar dia bisa duduk di sebelahku.

"Iyaa, awannya gelap sekali. Kamu sedang apa disini?" tanyaku karena biasanya anak cowok itu paling malas duduk disini.

"Gk tau sih, lagi gabut aja aku di kelas. Kalo kamu? Kenapa ada disini? Sebentar lagi kan hujan, gk kedinginan apa?" aku ingat dia begitu cerewet saat bertanya begitu.

"Aku gk kedinginan, lagipula disini aku merasa tenang. Kamu pernah mendengar bunyi pepatah 'kamu akan merasa ramai di tempat sepi'? Ya begitulah yang aku rasakan sekarang."

"Owh jadi begitu, pantas saja kamu sering menyendiri disini."

Tiba-tiba hujan datang dengan deras. Dia mengajakku untuk berlari ke tempat teduh. Tetapi, aku tidak mau dan membiarkannya pergi berlari.

"Kenapa kamu gak mau berteduh?" tanyanya sambil berteriak.

"Karena aku suka hujan." aku menari-nari di bawah hujan sesekali aku tertawa riang.

Dia menghampiriku dan berujar "Nanti kamu sakit, ayo sini ikut sama aku!"

"Gk mau, aku mau main hujan. Coba kamu sesekali merasakannya. Pasti seru!" aku menarik tangannya dan mengajaknya bermain hujan bersama. Kami menari-nari sesekali bermain kejar-kejaran dan tertawa.

Setelah puas bermain hujan, dia mengajakku berteduh dan kembali berujar, "main hujan ternyata seru juga yaa. Kapan-kapan aku mau main hujan lagi," Dia menatapku dan tersenyum.

"Sudah ku bilang bu-"

"Tapi mainnya sama kamu." ujarmu membuatku memalingkan wajah karena dapat dipastikan wajahku mulai memerah.

"Hei, kamu kenapa? Kok wajahmu jadi merah gitu?" dia tersenyum menggodaku.

"Bu..buk..bukan apa-apa."

"Tidak usah gugup begitu. Aku tau kamu saat ini menahan malu kan? Yasudah selamat menikmati rasa malumu yaa." dia pergi meninggalkanku dengan rasa malu yang dia buat.

Setelah dia pergi, aku mulai mengontrol rasa maluku dan berjalan memasuki ruang eskul renang untuk mengambil handuk dan aku kembali tersenyum mengingat kejadian tadi.

Januari, 2018
Aku kembali tersenyum geli mengingat kejadian itu. Katanya, itu pertama kalinya dia bermain hujan. Memang hujan membawa kenangan yang indah untukku dan dia. Banyak kenangan yang terjadi di bawah hujan tersebut.

Dalam lembar terakhir aku menulis sesuatu untukmu,
Hei kamu yang disana! Ayo, cepatlah kembali agar kamu bisa bermain hujan denganku lagi. Ayo, kita ciptakan kenangan yang tak pernah kita lupakan suatu saat nanti.
-Your Mine-

🌸🌸🌸🌸🌸

Hy!!! Mohon maaf aku lama untuk updet cerita ini karena aku dalam masa PAS (Penilaian Akhir Semester). Mohon dimaklumi ya🙏
Aku disini juga sedang mengusahakan untuk melanjutkan ceritaku.

Terima kasih yang sudah memberikan vote serta saran di ceritaku😊.... Semoga kalian betah dengan ceritaku :)

MELALUI KATA-KATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang