Secret Admirer #2

17 3 0
                                    

Mohon Baca "Secret Admirer #1" terlebih dahulu
Happy Reading :)

****

Semenjak kejadian itu, kita menjadi canggung satu sama lain.
Kamu hanya menyapaku seperti pertama kali kita bertemu.
Aku tidak apa-apa, asalkan tidak ada jarak di antara kita.

Mungkinkah kamu masih memendam rasa kepadaku?
Atau hatimu sudah ada yang mengisi?
Saat ini aku tahu, kita hanya bisa bertegur sapa secara canggung. Tidak seperti dulu lagi.

Aku rindu saat kamu memberiku kejutan di dalam lokerku.
Aku rindu saat kamu bisa membuatku tertawa.
Aku rind-

"Ciee ... rindu siapa, nihh??" aku terkejut dan langsung berhenti menulis saat kakakku duduk di sampingku.

"Bukan siapa-siapa kok."

"Masa sih? Tadi aku liat kamu nulis kangen seseorang." tetap dengan pendiriannya, dia terus bertanya.

Dengan muka malas, aku menjawab "Bukan siapa-siapa, Kak Aldi. Susah banget sih dikasih tau."

"Yee.... jangan ngambek gitu dong. Nanti cantiknya hilang, loh."

"Udah berapa cewek yang kakak gombalin kayak gini?"

"Hhmm berapa, ya? Udah 30 cewek kali," dia menyengir lalu berujar "eh tapi serius deh, kalau kamu kangen seseorang ya bilang dong langsung. Jangan diem aja kayak gini."

Aku menunduk dan mejawab "Andai aku bisa, kak. Udah dari dulu aku bilang ke dia."

Dia memelukku, "Suatu saat pasti kamu bisa bilang kok sama dia. Jadi tunggu saja waktunya."

"Iya aku bakalan nunggu, kak."

"Eh tapi serius. Kamu kangen siapa sih?? Kok nggak ada bilang apapun sama aku?" Aku mendorong kakakku dari pelukannya lalu pergi meninggalkannya di sana.

***


Iya aku tahu, rindu kadang tidak bisa tersampaikan secara langsung. Aku juga tahu, rindu itu akan datang dengan sendirinya lalu pergi begitu saja. Ingin mengungkapkan rasa rindu ini, tetapi aku tak mampu. Ingin memendam rasa rindu ini, tetapi aku tak kuat. Aku bingung. Aku harus berbuat apa saat ini?

Denpasar, November 2019
Dariku yang selalu rindu padamu

MELALUI KATA-KATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang