Semua kata-katamu masih melekat pada ingatanku. Bahkan aku sampai lupa cara untuk melupakanmu,sejak..
Sejak kau kembali padaku lagi
Setelah diriku terlepas dari sakitnya melihatmu dengan dirinya yang merebutmu kemarin. Dirinya yang menciptakan pertengkaran hebat diantara kita.
Dan,aku terjatuh lagi.
Ya,aku tahu aku bodoh. Mungkin aku dibutakan oleh seseorang yang sangat kusayangi. Meskipun aku rasa saat itu aku hanyalah pelampiasan dirinya.
Hingga persoalan yang sama
Terulang lagi. Kau direbut lagi. Tapi kali ini beda. Kau tidak meninggalkanku. Kau membiarkan dirimu menjadi sosok yang egois.
Ceritanya panjang...
Perempuan itu awalnya menjadi pelampiasan dirinya karena aku. Dan
Perempuan itu juga yang membuat aku menjadi pelampiasan selanjutnya. Bodoh,Bodohnya aku.
Sekarang dia sudah bahagia
Dengan perempuan barunya.
Sekarang,mungkin dia sudah tidak memikirkanku. Sekarang mungkin dia sudah bersenang-senang dengan perempuan itu. Sekarang yang aku punya hanyalah rasa kesedihan mendalam.
Tidak ada yang mampu membuatku
Bahagia selain dirinya. Jika ada,aku yakin bahagiaku tak sebahagia dengannya. Dan hatiku akan tetap menjadi miliknya. Selamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Segelas Diksi
Teen Fiction"Karena pada akhirnya kita hanya kalimat tanpa makna,yang dipaksa berpisah jalan oleh ego dan hujan dipelupuk mata."
