Terlalu dalam dan kejam.

680 12 0
                                    

Aku menatap wajahku dikoleksi foto dalam handphoneku. Aku  menghela nafas. Disamping potretku,ada pria yang tersenyum bahagia. Pria yang aku cintai. Saat itu dia sedang menggunakan kaos berwarna hitam. Sedangkan aku menggunakan kerudung berwarna biru. Pria itu merangkulku . Wajah bahagia terpancar diantara kita. Pria itu memberikan senyuman yang tak akan pernah mengisyarakat kalau dia mampu mematahkan hati wanita.

Lelaki itu pernah begitu dalam mencintaiku. Menanam harappan setinggi mungkin. Namun,lihatlah kini. Semua berakhir kejam untuk diriku. Sadarku dadaku telah tertusuk saja. Tak berdarah. Namun menyesakkan nafas. Lihatlah,tuan wanita ini terluka. Luka yang kini mengantarkanku membuatku bergelantungan ditebing terjal.

Semenjak kejadian beberapa hari lalu,airmata menjadi teman setiaku disetiap malam. Seperti malam ini,mengungkapkan perasaan rindu kini tak lagi mengubah apapun. Semua sudah berbeda. Malam ini,dinginya menyelusup masuk melalui jendela -jendela kamarku. Aku memeluk tubuhku,seolah merasakan pelukmu disini.

Kamu sedang apa? Siapa yang sedang kau tatap ? Siapa yang sedang kau ajak bicara? Apakah kau masih mengkhawatirkanku? Apakah kau merindukanku seperti aku merindukanmu?

Tuanku,pujaan hatiku. Separuh jiwaku masihkah mengedap disisa pelukmu. Disisa kecupan lembut yang pelan-pelan menghabisiku. Aku tak mampu melepaskan jiwamu yang mengingat jiwaku. Kini kau tak ragu lagi membunuh rinduku.

Andai waktu mampu membawaku kembali,inginku minta semesta memperlambat detik waktu ketika kita bersama. Agarku peluk kau jauh lebih erat dari waktu itu. Akanku senderkan kepalaku diatas dadamu lebih lama.

Segelas DiksiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang