"Kaaak capek" felix mengerang. Ia kini sedang berbaring di sofa. Matanya menatap langit langit yang warnanya mulai usang.Hah..
Felix menghembuskan napasnya. Ia benar benar lelah. Felix kemudian memejamkan matanya mencoba untuk terlelap.
•play media•
Hampir terlelap, suara alunan musik terdengar di pendengaran felix.
"K-kak matiin lagunya ih! Serem"
Tidak ada sahutan.
Felix duduk. Menatap sekitar dan tidak menemukan kakaknya disana.
Lampu disekitar mendadak meremang.
"Kak jangan bercanda! Gak lucu!!"
Felix bangkit dan mencoba mencari kakaknya , yang ia yakini sedang berusaha menakuti felix dengan memutar suara music box itu.
"Kak please! Felix takut! Matiin lagunya!!"
Mata felix mulai berair. Felix itu penakut!
"Felix..."
Sayup sayup felix mendengar suara yang memanggilnya. Ia berusaha positif thinking , itu suara kak chan, pasti. Pikirnya.
Felix terus mengelilingi rumah , mencari darimana sumber suara itu. Ia melirik jam tangannya, jam 6 petang.
"Felix......"
"Kak chan jangan bercandaaa!!!"
Felix masih terus menyusuri tiap sudut rumah.
Lalu,
"felix mau main dengan ku?"
Suara itu lagi. Kaki felix bergerar takut.
Kaki nya melemas membuatnya berjongkok karena tak mampu berdiri dengan kedua kakinya, ia kemudian menutup kedua telinganya.
"KAK CHAAAAAN!!" Teriaknya.
"Apasih teriak teriak"
Felix membuka matanya kemudian menatap kedepan, kearah kakaknya. Ia menangis, memeluk bangchan erat.
"Kak ayo pindah, ayo pindah kak! Felix takut"
Bangchan mengernyit.
"Kamu cuma mimpi dek. Karena terlalu capek kamu jadi mimpi aneh aneh"
KAMU SEDANG MEMBACA
Open The Door, Please ▪ [ straykids ] ✔
أدب الهواةbangchan dan felix baru saja menyewa sebuah rumah sederhana. Sejak tinggal disana, felix selalu dihantui mimpi buruk. Seseorang hadir dalam mimpi nya, memaksa untuk membuka pintu gudang berwarna merah di halaman belakang.