Bukan gudang yang mereka lihat. Seakan pintu gudang terhubung dengan pintu utama. Bangchan menggenggam erat tangan felix. Mereka mendengar suara langkah kaki mendekat.
"Jangan lepas tangan kakak. Kita pergi dari sini" bangchan menarik felix menuju pintu depan. Di belakang sana ada dua pemuda, masing masing dari mereka membawa kapak.
Mereka berlari secepat mungkin hingga akhirnya pintu utama terlihat.
"Felix..." langkah felix seketika berhenti. Disana ada jisung. Sedang dalam tawanan seseorang. Kapak itu menempel di leher jisung.
"Kak tolongin jisung dulu!!!"
"Dia bukan jisung dek! Jisung udah mati" susah payah bangchan menarik felix agar mengikuti nya untuk keluar.
"Hey felix, ingat aku?" Seorang pemuda dengan tubuh tinggi berjalan perlahan mendekati mereka.
"Felix ayo keluar!!" Seru bangchan. Badan felix mengeras. Kakinya seakan terpaku pada lantai.
"Felix tolong!!" Suara jisung.
"Jisung harus ditolong kak!" Felix memberontak dalam genggaman kakaknya.
"No, felix. Dia bukan jisung!" Bangchan berhasil membuka pintu depan. Ia menarik felix agar ikut keluar. Tapi pemuda tinggi itu berhasil memisahkan mereka.
"Jangan kabur lagi. Kamu harus ikut bersama kami" ucap lelaki yang lebih tinggi.
"H-hyunjin" dan felix berhasil mengingatnya.
Mata felix bergetar takut.
Ia ingat.
Didepannya adalah jisung dan juga---Minho.
Felix ingat hari pembantaian itu.
•••
Satu chapter lagi....

KAMU SEDANG MEMBACA
Open The Door, Please ▪ [ straykids ] ✔
Fanfictionbangchan dan felix baru saja menyewa sebuah rumah sederhana. Sejak tinggal disana, felix selalu dihantui mimpi buruk. Seseorang hadir dalam mimpi nya, memaksa untuk membuka pintu gudang berwarna merah di halaman belakang.