°play media°
Ding dong, ku datang padamu
Bukalah pintu
Tak mungkin sembunyi dari ku
Felix berhasil lari dari kepungan 3 orang itu.Ia berlari ke setiap sudut rumah mencari tempat persembunyian. Kakinya berlari, masuk kesalah satu ruangan. Meringkuk disudutnya tepat di samping lemari.
Felix ingat hari itu. Ketika pelaku pembantaian itu menyiksa jisung, hyunjin, dan juga minho. Ia hanya bisa sembunyi dan mengamati semuanya dalam ketakutan.
Felix mengangkat kepalanya, dan sial nya mata nya bertatapan dengan mata jisung yang kini memandanginya dari balik jendela. Wajah ceria yang biasa ia lihat kini pucat dan penuh darah yang mengalir dari atas kepalanya. Rambut blonde jisung pun menjadi merah karena banyak nya darah yang mengalir.
"Kak chan , tolong ,felix takut" gumam felix
Dengan mengumpulkan sisa keberaniannya, felix keluar dari tempat persembunyiannya. Mencari tempat baru yang mungkin aman.
"Felix ,dimana kamu??" Suara minho terdengar.
Felix terus berlari sekencang yang ia mampu. Kemanapun, asal bisa menghindar dari mereka.
Tiga orang itu bahkan tidak mengejar felix, mereka melangkah seperti biasa tapi rasanya seperti felix tak punya tempat untuk melangkah lagi.
"Kak chaan , tolong felix" batin felix menangis.
Ku dengar langkahmu
Ku dengar desah nafasmu
dan detak jantungmu
Ku kan temukan dirimu"Mau sembunyi dimana, hm? "
"Mending lo ikut gue lix, kita temen kan?"
"Main petak umpet kok payah banget sih lix"Felix berlari ke lantai 2 menuju kamar nya. Ia menyembunyikan diri disana.
Sebisa mungkin untuk tidak membuat suara. Bahkan felix menahan napasnya.
"Rambut nya kelihatan lho lix"
Felix refleks memegang rambutnya. Air matanya tak henti hentinya keluar. Felix benar benar takut!
Tok tok
Seseorang mengetuk pintu kamarnya. Dan berusaha masuk dengan paksa karena pintu sudah felix kunci sebelumnya.
"Dimana yaa?? Dibawah meja kah?" Ucap hyunjin sambil menunduk melihat kolong meja, suaranya terdengar mengejek.
Jisung melangkah pelan menghampiri tempat tidur, "atau di bawah kasur?" Katanya sambil menyibak sprei yang menutupi kolong kasur.
Suar derap langkah dapat felix dengar. Ia mati matian menutup mulutnya agar tak bersuara.
Krieet
Pintu lemari kayu itu di buka minho.
"Ding dong... ketemu"
Dan felix rasanya tak mampu lagi merasakan inderanya.
"Karena kita yang menang, ikut lah dengan kami"
Ketiga orang itu mengayunkan senjata mereka siap untuk menghabisi felix. Felix mengangkat kedua tangannya berusaha untuk melindungi diri. Tapi percuma............
"CUT!!"
"Woi panggilin changbin , ini si felix nangis beneran"---ini suara minho.
Ga berapa lama changbin datang nyamperin felix, terus meluk pemuda Lee itu.
Sambil meluk felix dia ngacungin jempol nya, "kerja bagus kalian semua!"
"Hiks Jahat banget sih lo kak. G-gue takut beneran tau!"
Changbin ngelus punggung felix, "maaf ya, demi kelancaran film kita butuh orang penakut kaya lo"
Seungmin dan jeongin jadi kameramen, sutradaranya changbin. Woojin selain jadi cameo ,dia tadi yang dandanin para 3 hantu jejadian ini.
Iya, mereka lagi shooting film pendek buat tugas akhir.
"Udah, mending beresin rumah ini dulu" kata bangchan.
Felix yang lagi ketakutan karena terlalu menghayati peran disuruh istirahat di gudang yang pintunya warna merah tadi sementara yang lainnya lagi beresin rumah utama sebelum dibalikin ke yang punya.
Dia nyandarin dirinya di kursi yang tadi di bawain sama changbin. Felix merhatiin sekitar. Bagaimanapun scene demi scene dalam gudang ini masih kebayang di bena felix.
Lagi asik asik nya merhatiin sekitar, tiba tiba ada yang menggelinding ke arah kaki felix. Awalnya dia kira bola. Tapi kok rasa nya agak sedikit geli pas kena kulitnya.
Felix pun ngarahin pandangannya kebawah.
"HUWAAAAA ADA KEPALA ORANG!!"
Karena cerita yang changbin angkat dalam short movie yang ia sutradarai ini----berdasarkan kisah nyata.
-finish-
Fyuuh, beres juga.
Apa sesuai dengan ekspetasi kalian?
KAMU SEDANG MEMBACA
Open The Door, Please ▪ [ straykids ] ✔
Fanficbangchan dan felix baru saja menyewa sebuah rumah sederhana. Sejak tinggal disana, felix selalu dihantui mimpi buruk. Seseorang hadir dalam mimpi nya, memaksa untuk membuka pintu gudang berwarna merah di halaman belakang.