Bagian 9

258 3 0
                                    

Willy

Sebenarnya tadi itu aku terlalu lancang. Aku mencium Aira. Tadi nya aku hanya ingin menggoda Aira, tetapi karena aku tergoda dengan wajahnya aku menciumnya. Semoga Aira ga marah sama aku. setelah mencium dia aku langsung keluar dari ruangannya. sepintas aku liat dia seperti terkejut sesaat dan terdiam.

aku hanya menyesali kebodohanku yang menciumnya secara tiba - tiba. Aku takut dia marah dan ga mau lagi kenal denganku. semoga saja Aira ga marah denganku.

saat istirahat tiba sepintas aku lihat dia keluar kantor dan menuju cafe di depan kantor. dia duduk sendirian di bangku cafe dekat jendela. aku bisa melihat muka dia yang masih syok dengan kejadian tadi.

saat aku ingin menghampirinya, ada Nanda dan Prita pegawai yang seumuran dengan Aira, aku mengurungkan niatku dan kembali ke kantor. mungkin nanti waktu pulang aku bisa nyamperin Aira.

-----------------------------------------------------------------------

Aira

"Prita, yang kamu suka dari Mas Willy apa sih ?"

Prita menoleh ke arahku dan terdiam sesaat.

"Kenapa Ai ? Kamu juga suka sama Mas Willy ?"

"Ha ? Engga kok, kan aku cuma tanya."

Prita malah cekikikan, ini orang ditanyain malah bertingkah aneh.

"Aku ga tau kenapa aku bisa suka sama Mas Willy tapi yang jelas orangnya itu ramah banget," jawab Prita.

"Ramah ? kegatelan mungkin Prit."

Aku dan Nanda tertawa. Prita cemberut karena kita tertawakan.

"Iya - iya udah jangan cemberut, nanti cantiknya ilang loh," goda Nanda.

"Ih, apaan sih."

Aku dan Nanda tertawa lagi.

"Eh balik yuk, udah hampir jam 2 loh, nanti senior kita marah - marah."

Nanda melihat arlojinya. "Iya loh ayo balik kantor kita sambung besok lagi aja rumpinya."

Kita bertiga bergegas menuju kantor. tak lupa sebelum balik ke divisi masing - masing kita atur jadwal dulu untuk kumpul di cafe depan kantor lagi.

-----------------------------------------------------------------

"Kalian lama sekali istirahatnya ?" kata Mbak Mella dengan tampang galak.

aku yang memang sudah ga begitu suka dengannya hanya melewatinya dan masuk ke ruanganku.

"Itu Aira kenapa Nan ?"

"Ga tau mbak baru badmood mungkin," kata Nanda dan meninggalkan Mbak Mella.

"Kamu kenapa tadi Ai."

saat kita berdua sudah duduk Nanda berbisik bertanya padaku.

"Engga kok gpp, males kalau diladeni nanti pasti banyak pertanyaannya."

"Hmm ya juga sih, ya udah aku lanjut kerja dulu ya."

Nanda kembali ke tempat duduknya dan aku melanjutkan pekerjaan yang tadi sempat aku tinggal.

---------------------------------------------------------------------------

"Hai."

Aku melihat ke samping dan mendapati Mas Willy sudah duduk di sebelahku.

Aku langsung memasang tampang badmood. Aku masih belum bisa berpikir mengenai kejadian tadi pagi.

"Ai, marah ya ?"

Sebuah RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang