Asmara

30 5 0
                                    

Saat itu suasana sangat hening. Setelah ku biarkan putri masuk aku hanya berbicara sedikit lalu meninggalkannya. Aku sangat malu dengan apa yang sebenarnya tidak aku lakukan.

Aku berlari menuju tangga dengan sangat cepat, hampir saja kakiku tergelincir. Setelah menaiki tangga aku masuk ke dalam kamarku yang tidak jauh dari tangga itu.   Kudengar suara lembutnya mulai memanggilku

"Rama, ayolah!. Semua tahu kau tidak bersalah" teriaknya dengan nada agak keras

"Bagaimana jika itu terjadi padamu, bagaimana jika kau Tak sengaja ku bunuh. Aku tidak may semua itu terjadi. Sungguh!"jawabku

"Biarkan saja aku masuk Rama"

Lagi-lagi aku Tak tahan dengan kata-katamu yang lembut. Akupun membukakan pintu untuknya. Saat itu aku sempat terdiam. Sungguh cantiknya dia dengan rambut terurai Dan mata yang berkaca-kaca. Ditambah dengan baju dengan rok yang imut itu. Entah mengapa aku seolah Tak bisa berpaling darinya.

Lalu aku melangkah ke kasurku Dan menutupi diriku dengan selimut. Saat itu ku lihat dia menghampiriku Dan duduk di sebelahku. Betapa terkejut aku dia tiduran di sebelahku. Entah mengapa saat itu Aku sangat tegang.

"Lupakan Rama!, Lupakan semua itu. Kau harus melakukannya" sahutnya

Saat itu aku hanya terdiam Dan pura-pura tertidur berharap do pergi dari kasurku. Tetapi dia tidak pergi Dan malah memelukku, tangan imutnya mulai memeluk tubuhku. Saat itu entah mengapa aku merasa tegang sekaligus bahagia.

  Ku rasa aku Dan dia hanya pura-pura tertidur. Diriku mulai risih dengan semua ini. Lalu aku bangun dan pergi ke ruang makan, dimana ibuku Dan wanita tua itu sedang berbicara. Setelah aku di Sana aku berpura-pura ingin makan.

Ternyata itu berhasil dia menghampiriku dan berpamit kepada ibuku. Bukannya aku tidak suka padanya, hanya Saha ini semua terasa terlalu cepat. Ku harap aku Dan dia dapat melakukannya lagi lain waktu.

?

QUESTION MARK (Psycho Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang