Untuk Tuan.
(lembar akhir pojok aksara)untuk sang tuan,
kelak kau kan lupa tentang aku yang pernah ada
bahkan sampai lupa bahwa kau pernah dicintakau boleh pergi, sejauh mungkin
sampai kakimu terasa pedih
sampai hatimu lelah memilihpergilah sejauh yang kau bisa
menjauhlah bila itu terasa dukatemui orang yang bisa buatmu bahagia
perjuangkanlah kehadiran merekatak apa bila sedikit terluka
karena kau harus terbiasaaku?
aku masih ada
tapi itu takkan selamanya
mungkin tidak sedang bersamamu jugatak mengapa,
kini kujamu sebuah aksara
mungkin ini terlihat biasa
ditujukan untuk sang tuan yang pandai memaknai kataaksara ini pun sebagai pertanda
bahwa aku pernah berjumpa
denganmu
aku pernah bodoh karenamu
pun pernah berjuang bersamamurumah bukan lagi panggilanku
karena nyatanya kau hanya bertamumaka pandailah tuk singgah
mungkin kelak ia kan kau jadikan sebagai rumah
tak apa bila terasa resah
cukup bersabarlahada banyak hati yang mendoakanmu jauh tiap malamnya, berharap kau memperoleh kebahagiaan dari orang yang dipercayai Tuhan mampu membahagiakanmu
mungkin saat ini bukan aku
ada pula sang puan yang pernah kau tinggal pergi, tanpa dipedulikan seberapa banyak lahan rasa yang sudah ia korbankan
ia sama denganku, sama-sama mencintaimu.
namun kau selalu tinggal pergiuntuk sang tuan,
tak apa bila terus pergi
meninggalkan rumah yang penuh dengan mimpitak apa bila terasa pilu
bila itu mustahil untuk kembali rindunamun,
jangan lupa untuk pulang, meski itu bukan lagi padaku.-----------------------------
.
( rabupetang )
Sabtu, 1 Desember 2018
01.55
KAMU SEDANG MEMBACA
Pojok Aksara
PoetryRank #1 on shortstorycolection Rank #1 on emotion Rank #1 poems (20 oktober 2018) Rank#1 qotd (20 oktober 2018) Rank#1 kenang (21 oktober 2018) Teruntuk kamu, Yang pernah menjadi peran penting dalam hidupku. Biarkan aksara ini berbicara seolah-olah...