Ketika hati mulai tegar dan tak menangis, lalu mengapa tuhan membiarkan tangisan itu kembali??.
Irena berjalan menelusuri setiap kelas disana banyak siswa siswi yang sedang bercanda dengan seorang sahabat, namun ada juga yang sedang selfi bersama pacarnya. Tapi tidak untuk Irena dia tidak ditemani siapa pun maupun sahabatnya, teman dekatnya tidak ada satu pun yang bersamanya seperti bayangan yang berjalan sendiri tanpa ditemani siapa pun, sedih rasanya seperti ini tapi mengapa takdir terus membiarkan Iren merasakan kesedihan itu? Mengapa Tuhan tidak memberikan satu orang yang dapat menemaninya saat dia terpukul?.Bintang Nata Negara seketika menghilang dalam hidupnya seperti kedua sahabatnya seperti ditelan bumi, bagi Iren sahabat itu sangat penting namun mengapa dia merasakan seperti ini, hancur rasanya berkeping keping seprti ada bom yang meledak disekolah SMA Galaksi dan menghilangkan orang yang dia sayang.
" Hai apa kabar? " Iren berbicara tapi bukan dengan sahabatnya ataupun orang yang dia suka, dia bicara di hatinya.
" Gw kangen dengan kalian,senyum kalian, tawa kalian, celoteh kalian, lelucon garing kalian, kalian semua kemana? Apa lo rela ninggalin sahabat lo sendiri menangis disini? Apa kalian sudah tidak peduli dengan ke adaan gw? Gw berharap kalian semua kembali dihidup gw karena gw ga sanggup menghadapi semua ini dengan sendirinya. " Hati Iren berkata seperti itu namun tak sengaja air mata turun dipipinya yang lembut seperti pipi bayi itu, dia ngerasa sendirian dan tak ada yang peduli dengan dirinya.
Kring....... Kring....... Bel smasuk kelas berbunyi kini Iren segera memasuki kelasnya dan bertemu sahabat sahabatnya, namun kaki Iren saat memasuki kelasnya terasa sangat berat tapi dia tetap tegar dan memaksa kakinya untuk masuk kekelasnya, walau dia tau hari ini tidak seindah dulu.
" Apa kabar ren? " tanya Denis
" Hmm baik ko "
" Lo sekarang jarang ngumpul sama sahabat lo kenapa ren lagi ada masalah? Kalo ada masalah gw siap buat denger cerita lo "
" Ga ko biasa aja emng kita lagi ga mood ngumpul jadi masing masing " Iren menetes kan air mata.
" Kalo lo ga papa ga mungkin lo netesin air mata lo "
" Gw ga papa Denis plis lo ga usah tanya soal itu lagi "
" Oke, tapi lo ingat dari permasalahan lo dengan sahabat lo gw yakin semua berakhir dengan Indah. " Ucap Denis yang membuat Hati Iren serasa tertusuk jarum lalu menangis.
Hening........
Erina berjalan menuju meja Iren karena Erina satu satunya sahabat yang dia punya saat ini, hanya dia yang bisa mengerti perasaan Iren, walaupun terkadang mereka suka bertengkar dengan hal sepele tapi Erina tetap menyayangi Iren dan dia tidak pernah cape dengan sifat Iren.
" Lo kenapa si ren? "
" Ga papa ko erin "
" Gw tau lo lagi ada masalah, lo ga usah ngelak dan ga usah pura pura bahagia " celetuk Erina. " Hubungan lo sama Claudia sekarang renggang tidak ada satu pun kata diantara kalian, kalian kenapa hanya karna satu cowok yang kalian suka jadi kalian diam membisu seperti ini. "
" Engga bukan karena hal itu "
" Lalu apa? "
" Lo ga akan pernah mengerti. "
" Yaudah lo cerita aja sama rumput bergoyang yang hanya diam membisu. Buat apa lo punya sahabat kalau lo ga mau cerita, gunanya sahabat itu buat berbagi masalah, buat ngertiin lo, buat nyemangatin lo, buat lo tersenyum seperti dulu, dan buat lo kuat, lalu buat apa gw jadi sahabat lo kalo tugas gw cuma tertawa saat sahabt gw menangis. " Celoteh Erina
" Ga gitu Erin, plis lo jangan kayak gini dengan lo kaya gini lo malakan buat gw lemah, bahkan buat gw benci dengan diri gw sendiri. "
Hening..
Hanya air mata yang menemani Irena hanya air mata yang membuat masalah dihidupnya tenang, dan hanya air mata yang bisa meluapkan emosinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in sadness
Teen Fictioncinta memang mempunyai segi warna, namun ketika warna dari sebuah Cinta sudahla gelap itulah tanda dari patah hati