*Nayoung POV
Kami turun dari mobil van yang membawa kami dari dorm ke gedung Pledis, aku melihat sekumpulan HIgh yang sudah berdiri entah sejak kapan didepan gedung Pledis, dari mana mereka tau kita akan kemari??
Entahlah! Yang pasti aku senang melihat kehadiran mereka
Senang bercampur sedih karena tahun ini kami (PRISTIN) belum memberikan sebuah karya yang lama ditunggu oleh mereka.Teriakan mereka!
Pujian mereka!
Kecepatan tangan dan langkah mereka untuk berebut mendapatkan gambar dari kami, patut untuk aku acungi jempol, mereka yang menguatkan kami, mereka adalah semangat kami untuk terus berkarya
Ingin aku berteriak "GOMAWO!!" kepada mereka semua, namun tak sempat aku ucapkan, karena manager oppa telah menunggu kami cukup lama didalam gedung Pledis.Aku berjalan tergesa gesa, hanya bisa memberikan senyuman dan anggukan penuh arti kepada para HIgh,dan aku berharap lewat sebuah senyuman itu bisa sedikit mengobati rindu mereka pada ku dan tentunya pada semua member.
*Nayoung POV End
----------
"Ughh" Roa menabrak seseorang yang tiba-tiba berhenti didepannya
"Aisshh,unnie kalau jalan pakai mata dong!" teriak seseorang yang ternyata adalah Rena
"Mana bisa aku berjalan dengan mata,yang ada mataku rusak dan menjadi buta, aku punya kaki sepanjang ini untuk apa? Melihat? Tidak mungkin kan?" gerutu Roa pada Rena
"Ah..iya benar juga" Rena melamun sebentar sembari mengingat apa yang baru saja ia ucapkan
"Sudahlah re..tidak usah kau pikirkan seperti itu" Roa mengelus rambut Rena
"Ngomong-ngomong kenapa tadi kau tiba-tiba berhenti?""Hmm..itu unnie sepertinya ponselku tertinggal di dorm? Atau di mobil?"
"Maksudmu ini?" Roa mengeluarkan sebuah ponsel berwarna hitam
"Kau mencurinya??"
"Ck, enak saja kau membacot! Bukannya berterimakasih sudah aku bawakan, malah menuduhku mencuri" Roa sedikit kesal lalu memanyunkan bibirnya
"Omo..!! Unnie ku ngambek, uluh uluh.. Maafkan aku unnie, aku hanya bercanda" Rena mengelus pipi Roa dan melompat lompat kecil didepan Roa
"Apa yang kau lalukan?" bingung Roa melihat tingkah Rena
Rena masih melompat dan berusaha meraih sesuatu
"Huhh..apa setiap menit tubuhmu ini memanjang?":(
"Bisakah kau sedikit berjongkok agar aku mudah menciummu?" rengek rena"Astaga.. Ternyata kau ingin menciumku?" roa terkekeh
Rena mengangguk pelan dengan wajah memelas
"Kau tidak lihat itu?" Roa menunjuk sebuah cctv yang terpasang disudut ruangan loby gedung Pledis
"Kalau begitu ayo cari tempat sepi" Rena menarik tangan Roa sembari berjalan ke sebuah lorong
"Re.. Jangan nafsuan gitu ah, nanti saja, kalau kita sudah selesai bertemu dengan manager oppa"
"Aku tidak nafsuan" ucap rena
"Lalu? Mengajakku ketempat sepi seperti ini? Apa maksudnya?"
"SANGE-an! Hahaha" rena terbahak
"Mwo??" Roa menutup mulutnya yang spontan menganga mendengar ucapan Rena
"Wae??"
"Eung..ternyata kau cukup bahaya"
Belum sempat rena melancarkan aksinya, sebuah ketukan sepatu terdengar sangat jelas disebuah lorong sepi di dalam gedung Pledis, Rena dan Roa memandang kearah sudut lorong yang gelap,mencari tau siapa sosok tersebut
Langkah kakinya terdengar semakin jelas, perlahan sosok itu mulai terlihat karena pantulan cahaya dari luar

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story of Minkyebin
RandomTernyata benar cinta bisa datang kapan saja, dimana saja dan dengan orang yang sebelumnya tidak pernah kamu duga