4."Kalian sudah saling kenal?"
Graham menatap El dengan pandangan bertanya, yang dibalas endikan bahu pelan.
"Flod Techno bekerjasama dengan Future Magazine, Graham. Kami partner bisnis, bukan begitu Mr. Maxwell?"
Adonis mengangguk pelan, matanya tak mau berpaling barang sedikitpun dari Electra. Dia menatap penuh sensual dan bibir yang menyungging senyum tak sopan.
"Baiklah, seperti nya aku harus pulang."
Electra meletakkan beberapa lembar uang seratus ribuan di meja bar.
"Kenapa terburu-buru, Electra. Bagaimana kalau minum segelas vodka lagi?" tawar Graham.
"Tidak, terimakasih."
El melirik Adonis yang masih menatapnya dengan lekat. Lalu bergidik ngeri saat tatapan penuh hasrat itu tertuju padanya.
∆∆∆
Aku langsung keluar dari K Inky Pub sesegera mungkin. Bulu romaku masih berdiri dan aku makin tidak menyukai laki-laki adonis bernama Adonis itu. Tatapan yang dilayangkan padaku adalah sejenis tatapan yang biasa para pria mesum lakukan unuk menarik mangsa mendekat.
Kukemudikan avanza ku keluar dari pelataran Pub. Lalu mendesah lega saat aku sudah tidak dalam radar si Adonis. Entah takdir apa.yang sedamg bermain sekarang ini, kenapa juga aku harus bertemu Adonis dimana mana.
Dan kebetulan macam apa jika Adonis juga teman Graham. Sialan.
Kupijak pedal gas lebih dalam, membelah jalanan yang masih ramai walaupun sudah pukul setengah dua belas.
Setengah jam kemudian, aku sudah berada di garasi mobil rumah Maddox. Aku masuk lewat pintu samping dengan pintu samping dekat garasi.
"Gosh..Get a room guys!!"
Aku memekik keras, terlalu syok dengan adegan live porno yang tersaji di depanku. Maddox dan Jelena sedang bergumul di sofa ruang tengah.
"Ck. Dasar pengganggu." gumam Madd pelan tapi aku masih bisa mendengarnya.
Jelena sudah membenarkan bajunya yang sudah terbuka setengah. Memandangku dengan raut wajah malu dan tak enak hati. Maddox malah cemberut ke arahku, kesal mungkin karena acara having love nya terganggu.
"Bisakah kalian lebih menjaga hasrat kalian yang menggebu? Jelena masih hamil muda oke?"
"Iya maaf." ucap Maddox lebih terdengar sebagai gerutuan.
Aku memutar bola mataku pelan, pastilah Maddox yang tidak bisa menahan hasratnya yang menggebu. Dasar si bajingan itu.
Kulangkahkan kakiku naik ke lantai atas, menuju kamarku.
Saat aku tiba di kamar, langsung saja aku melepas semua baju yang melekat di tubuhku. Kecuali celana dalam dan bra. Merebahkan diri di kasur bersprei dengan keras hingga memantul mantul karena peer yang ada di ranjang.
Aku memandang langit-langit kamar, berusaha terlelap tanpa peduli aku belum mandi. Yeah, aku memang jarang mandi saat pulang kerja. Itu karena aku malas dan aku sudah terlalu lelah.
Suara desahan dari kamar sebelah membuatku mengerang keras. Sialan. Mereka pindah ke kamar Maddox, melanjutkan adegan porno mereka lagi.
Minggu depan adalah pernikahan mereka, tapi sepertinya Maddox dan Jelena tisak sabar untuk segera melakukan malam pertama. Aku sendiri tidak melarang, hanya khawatir karena kandungan Jelena yang masih lemah. Toh sudah terjadi juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ilegal Kissmark [Tersedia Di Google Playstore]
Чиклит20+ ( Mengandung kissing scene, adegan kekerasan, kata-kata vulgar, dan make out session yang sensitif) Electra Sims adalah manager keuangan di perusahaan besar bernama Flod Techno Corp. Berumur dua empat, mapan tapi tidak pernah dekat dengan lelaki...