Tidak akan aku temukan seseorang seperti kamu. Jikalau ada, itupun tak sama persis sepertimu. Lantas kalau aku harus kehilanganmu suatu hari nanti kemana harus ku cari seseorang seperti mu?
Pilihannya aku harus tetap menunggumu kembali kepadaku.
Kisah ini dimulai dari bangkrutnya perusahaan ayahku. Dan disaat ibuku mulai stres dan putus asa kerna masalah perekonomian kami.
Lalu aku harus berusaha sendiri untuk memenuhi kebutuhanku dan biaya kuliah dengan bekerja paruh waktu disebuah restoran berbintang.
Dan disinilah pertemuanku dengan seorang pria yang pernah ku tolong dimasa lalu.
Disaat aku mulai terbiasa dengan hadirnya dan tinggal satu langkah lagi saat aku akan menyatakan perasaanku dan kami akan menjadi sepasang kekasih yang saling mencintai.
Tapi itu tidak akan terjadi. Kerna ayah terpaksa menjodohkan kakak untuk mengembalikan kesuksesan perusahaan. Lalu apa hubungannya perjodohan ini?
Benar, ini memang tidak ada hubungannya jika pria yang akan dijodohkan dengan kakak adalah pria yang ku cintai.
Aku berpikir semuanya akan baik baik saja kerna kakak akan menolak perjodohan ini. Tapi dunia ku hancur seketika kerna kakak juga mencintai pria yang ku cintai.
"Rijin tolong yakinkan Jimin agar mau menerima perjodohan ini. Kakak mohon!."
Tapi aku telah menjadi egois lebih dulu kerna cinta dari seorang pria bernama Park Jimin. Dan aku tidak akan merelakan Jimin untuk wanita manapun. Kerna dia hanya milikku. Aku akan mempertahankannya semampuku.
Namun jika dia akhirnya melepaskan diri dariku sendiri, aku harus bagaimana?
Haruskah aku beralih dan menerima perasaan dari Kim Taehyung? Seorang pria brengsek yang selalu mengacaukan hari hariku. Tapi walau begitu dia tak pernah menyakitiku seperti Jimin yang selalu menyakitiku.
Tapi kenapa aku tetap saja memilih Jimin dan mencintainya?
Kerna dari awal hatiku telah berlabuh padanya. Bahkan jika aku telah tersakiti untuk kesekian kali, cinta itu akan tetap ada. Sampai pelabuhan itulah yang menghancurkannya dia akan tetap bertahan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
