#1

39 4 0
                                    

Cuaca siang ini memang tak begitu panas, matahari masih berbaik hati untuk tidak bersinar terlalu terik. Tapi entah kenapa aku terus merasa panas dan gerah. Tentu bukan matahari lah penyebabnya.

Tapi penyebabnya adalah seorang pria brengsek di hadapanku saat ini. Oh ayolah, kalau saja sikapnya tidak brengsek maka aku akan langsung jatuh cinta padanya kerna wajah tampan yang dia miliki.

Yah, mari lupakan wajah tampan nya. Kerna dia tetaplah sibrengsek tak tau malu di mata ku.

Namanya Kim Taehyung. Yang katanya adalah most handsome dikampus. Para gadis sangat menggilainya. Yah hanya saja mereka belum mengetahui sifat aslinya yang terkesan arogan.

Tapi entah kenapa aku sama sekali tak tertarik padanya. Dia selalu saja mengganggu ku dan tak pernah membiarkan ku tenang kalau sudah dekat dengannya. Makanya aku selalu menghindar darinya. Tapi entah bagaimana keadaan selalu mempertemukan kami. Ingat, ini bukanlah takdir. Kerna aku tak akan mau menulis sebuah takdir mengerikan di catatan hidupku dengan seorang brengsek sepertinya.

Seperti saat ini Taehyung tak membiarkan ku pulang sebelum melakukan perintahnya yang konyol.

"Sonbae, aku harus pergi untuk bekerja. Ku mohon biarkan aku pergi kali ini saja."

Aku kembali memohon untuk kesekian kalinya. Tapi Taehyung hanya tersenyum licik dengan tangan yang dilipat didada.

"Kau bekerja? Sejak kapan?"

Dia malah bertanya seakan perduli dengan hidupku. Tidak, kalaupun dia perduli itu artinya tamat lah sudah kehidupanku yang memang menyedihkan ini.

"Bukan urusanmu."

Tanpa sadar aku menjawab dengan ketus. Menyadari akan jawabanku barusan aku mendekap mulutku kaget. Ohh apa yang telah ku lakukan? Kenapa malah semakin mempersulit diri sendiri?

"Waw, lihat kau sudah berani bicara dengan nada ketus seperti itu padaku. Sudah bosan hidup rupanya?"

Benar, aku memang telah bosan hidup. Aku selalu ingin mengakhiri hidupku. Tapi dari pada itu, aku tidak akan pernah membiarkan hidupku berakhir sia sia hanya kerna kau.

"Miane sonbae."

"Kau tau kan maaf saja tidaklah cukup bagiku Oh Rijin."

Ada tekanan disaat dia mengucapkan namaku, dan itu artinya hari ini aku akan sedikit terlambat untuk bekerja seperti hari hari yang lalu.

Sebetulnya tidak akan ada kata terlambat bekerja jika Kim Taehyung lenyap dari bumi ini. Tapi aku tidaklah sekejam dirinya sampai begitu menginginkan hal itu.

Aku mencoba meredam emosi yang siap meledak kapan pun dengan menggenggam erat tali ranselku. Menelan ludah beberapa kali untuk menyegarkan tenggorokanku yang telah mengering beberapa menit lalu. Dan kembali dengan sedikit keberanian yang ku punya aku menatap Taehyung yang menatapku tajam.

"Jadi, apa yang kau inginkan kali ini dariku Sonbae?"

"Berkencanlah denganku Oh Rijin."

"Ne?"

Tiba tiba wajah Taehyung telah maju dan berjarak sejengkal dengan wajahku. Entah kenapa aku malah menjadi malu hingga badanku mundur dan kepalaku menunduk melihat ujung sepatuku sendiri.

Jika biasanya dia memerintahku untuk membeli minuman atau makanan dicafe depan kampus, atau membawakan tasnya sampai dia masuk kedalam mobil mewahnya, dan perintah lainnya yang konyol.

Tapi kali ini perintahnya benar benar konyol sampai aku ingin tertawa berguling guling sambil memegangi perutku dihadapannya saat ini. Dan tentunya aku tidak melakukan itu.

Someone Like You Where Are YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang