(Cermin) Restu

27 10 3
                                    

(Cerita Mini - Restu)

~~~

Kami bertiga—aku, ayah dan ibu— berkumpul mengitari hidangan di atas meja makan. Rasanya canggung, padahal kami hanya makan malam seperti biasanya. Entah, mungkin itu hanya perasaanku saja.

"Yah?" panggilku.

Pria yang masih sibuk dengan makanannya itu menoleh ke arahku. "Ada apa, Randi?"

Aku tersenyum kecut, tiba-tiba saja keberanianku lenyap. Kini kutatap ibu yang juga tengah memperhatikanku. Ibu tau maksudku, jadi dia hanya tersenyum simpul.

Kukira, makan malam kali ini adalah waktu yang tepat untuk mengutarakan niat dan meminta restu dari ayah. Aku ingin mengatakannya tapi gugup lebih dulu menyerang.

"Ada apa, Randi? Kok diam saja."

"Aku-aku ingin ...."

"Ingin apa?"

"Anu, aku ingin ...." Gugupku semakin menjadi. Sementara ayah semakin curiga.

"Aku ingin nambah lagi, hehe." Aku nyengir. Akhirnya berhasil kukatakan.

Kulihat wajah ayah yang datar, tapi aku tau dia pasti marah.

"Kamu kan udah nambah lima kali barusan, masa mau nambah lagi? Itu kalau kamu setiap makan begini terus, bisa-bisa perutmu macam ibu-ibu hamil, ngerti?!" cerocos ayah.

"Udah! Lebih baik kamu olahraga malam mulai hari ini!"

"What?!"

Aku terlonjak sebelum akhirnya kembali duduk. Aku terdiam seraya mengelus perut. Buncit. Kebanyakan makan.

~ END

Mohon koreksinya. :D
BLITAR, 27-11-2018

Kumpulan Cerpen SSaiyanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang