"Jadi kau tak menemukan apapun kan? Hahahah."
Ejekan Doyoung seketika membuat Jaehyun mendengus.
"Kalian harus tahu bahwa dia teman yang sangat-sangat baik, hanya saja..."
"Kenapa?" Tanya Mark dengan mata bulatnya memancarkan rasa penasaran. Jaehyun menghela napas panjang sebelum menggeleng.
"Akupun tak tahu. Hanya agak aneh."
"Aneh bagaimana?" Tanya Doyoung ikut penasaran.
"Aku tidak tahu uhh mungkin hanya perasaanku saja. Aku harus minta maaf nanti padanya, lagipula ada satu hal yang masih ingin aku tahu."
"Apa lagi?"
"Rumahnya. Aku belum pernah mengunjungi rumahnya."
...
"Oi! Johnny."
Jaehyun memanggilnya dengan suara keras saat dirinya sudah mencapai jarak yang cukup dekat, napasnya terengah-engah karena berusaha mengejar langkah besar pria tinggi itu.
Johnny menghentikan langkahnya, berbalik lalu mengeluarkan senyum simpul ke arah Jaehyun yang kini berjalan santai menuju dirinya.
"Aku minta maaf sudah mengabaikanmu dua hari ini."
Ucapnya langsung, Johnny hanya mengangguk lega, Jaehyun sudah kembali padanya, namun ketakutannya akan kehilangan lagi semakin besar.
"Boleh aku main ke rumahmu? Aku agak malas di rumah, sepi."
Pinta Jaehyun yang membuat Johnny terdiam sejenak, menimbang-nimbang apa dirinya akan membawa seorang temannya berkunjung, walau pada akhirnya ia tak bisa menolak permintaan Jaehyun.
...
"Uhukk hoek."
Jaehyun mengibaskan tangan di depan wajahnya, berusaha menghalau bau tak mengenakkan memasuki indera penciumannya.
"Ada apa?" Tanya Johnny santai, mengundang kernyitan pada dahi Jaehyun.
"Apa kau tidak menciumnya? Ada bau aneh, masa aku sendiri yang menciumnya?"
Jaehyun sudah tidak begitu peduli apa perkataannya akan menyinggung Johnny atau tidak, karena bau menyengat ini sangat jelas tercium.
"Tidak... aku rasa biasa saja. Mungkin bau dari sampah penduduk sekitar yang suka membuang sampah di dekat sini." Jawab Johnny menggidikkan bahunya lalu menyalakan lilin aromaterapy agar Jaehyun merasa sedikit lebih nyaman.
"Kau lapar?"
Tanya Johnny sembari melangkah pelan ke arah dapur, Jaehyun mengangguk dengan semangat membuat dirinya terkekeh.
Johnny ingin memperingati Jaehyun untuk tidak main memasuki ruangan-ruangan di rumahnya, namun nampaknya terlambat.
"Johnny, ini kamarmu?" Tanya Jaehyun agak ragu, napasnya tercekat menatap belasan benda runcing tajam tersebar di beberapa tempat di sana, di kasur, nakas dan lantai.
Ia mendengar gerumuh langkah kaki terburu-buru Johnny mendekatinya.
"Kenapa kau menyimpan barang seperti ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
His - NCT Johnny
FanfictionDi mana Johnny membuat teman-temannya selalu berada di sisinya.