Aku Gadis asalku dari sebuah desa di Jawa Timur. Aku berasal dari keluarga sederhana namun punya cita-cita besar untuk tetap kuliah.
Aku seperti gadis pada umumnya, yang mulai beranjak dewasa tapi bedanya belum sama sekali mengenal cinta.
Iseng di sela waktu kuliah, aku diajak temanku untuk gabung dalam sebuah grup chat. "Dis, daripada bete nungguin jam kuliah mending ke warnet yuk!" ajak Aulia teman sekosan.
Namanya orang kampung, aku gaptek gak ngerti apa itu grup chat, gimana cara masuknya, pokoknya aku gak tahu cara makenya. Beda sama Aulia dia udah lama gabung di grup itu.
"Aah..kamu Dis, masa yang kayak gini aja gak ngerti, sini aku ajarin". Sambil dia ngajarin caranya dia juga bilang kalau di grup itu kita akan ketemu banyak orang dari berbagai kota di Indonesia bahkan ada yang di luar negeri. Dari situ aku mulai tertarik, aku diajarin semuanya termasuk bikin ID.
Singkat cerita, karena sering diajak Aulia ke warnet aku pun mulai mahir mulai mengerti bagaimana berkomunikasi di grup itu, lama-lama asyik juga. Suatu ketika saat ngobrol ngaler ngidul sama teman-teman di grup, ada satu cowok yang dari kalimat chatnya terlihat menyenangkan, ternyata cowok itu punya pikiran sama. Kami mulai tertarik satu sama lain.
Setelah itu, selain berkomunikasi di grup kami juga sering chat berdua saja. Karena saking seringnya mulai muncul benih-benih cinta diantara kita.
Lama berjalan, hubungan kami semakin dalam dan kami pun saling mengenal. Dari obrolan yang kami lakukan setiap hari, ternyata dia seorang karyawan di perusahaan swasta, dia sebut saja Jaka sudah terbilang mapan, dia sudah punya rumah dan mobil. Dalam benakku, Jaka adalah pria idaman dia punya segalanya di usia muda.
Suatu hari, ada anggota grup yang ngusulin buat ngadain acara, rencananya akan diadakan di Jakarta, kota di mana Jaka tinggal. Saat denger itu aku seneng sekali, "yess..nanti aku bisa ketemu Jaka, bisa tahu aslinya seperti apa, di dumay aja dia orangnya menyenangkan apalagi di dunia nyata" ucapanku dalam hati.
Keesokan harinya dengan perasaan senang aku bahas tentang acara itu ke Aulia, "Ul..nanti kamu ikut kan? Kan sekalian libur semester" dan Aulia menjawab, "kayaknya aku nggak ikut deh Dis, aku mau pulkam ada acara di rumahku nanti". "Yaaa.." ungkapan kekecewaanku, "kalau gak ada temen aku nanti gimana".
Siangnya, aku chat sama Jaka bilang kalau aku mau ke Jakarta ikut acara grup, aku tanya Jaka, "kamu nanti hadir juga kan?", Jaka hanya menjawab, "liat nanti deh, aku bisa libur apa nggak". "Waktunya kan masih sebulan lagi, kamu ajuin cuti gih" paksa aku. "Liat nanti aja deh, aku kabari kamu lagi" kata Jaka.
Seminggu berlalu, Jaka chat aku dan dia bilang, "Dis, aku usahakan aku hadir di acara nanti", "yes..bisa ketemuan kita"
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Malang
Teen FictionKeesokan harinya, aku baru tersadar kalau keperawananku telah terenggut, aku sama sekali tidak menyesal karena aku berpikir ini bisa jadi senjataku untuk meminta Jaka menikahiku. Cerita ini hanya fiktif belaka murni imajinasi disela-sela bikin cemil...