Sejak saat itu, aku mulai bekerja jadi wanita penghibur di club malam milik Roy. Dari sana aku mendapat pemasukan untuk hidup. Aku diberi fasilitas oleh Roy berupa tempat tinggal dan kendaraan. Uang bukan lagi hal yang sulit dicari, jutaan kudapat dalam satu malam. Semua yang kuinginkan bisa kudapatkan. Saat itu tiba-tiba teringat kedua orang tuaku yang mungkin mereka sudah melupakanku. Sambil melihat gepokan uang di tangan, "apa mereka punya uang? Aah sudahlah kalaupun aku kirimkan uang ini pasti mereka tidak akan menerimanya".
Dengan pekerjaanku ini aku bertemu banyak pria dengan berbagai karakter.
Suatu waktu ada pria yang BO aku, saat aku masuk kamar ternyata pria itu adalah Jaka, aku kaget begitupun dengan Jaka, kami saling pandang dengan wajah bingung, "Gadis??", "Jaka??" Kami bersamaan memanggil nama, saat itu aku menghampirinya dengan perasaan marah dan setumpuk pertanyaan dalam benak, "kemana saja kamu selama ini? Tanyaku dengan nada setengah berteriak sambil aku memukulnya, lalu Jaka memelukku untuk menenangkanku yang terus memukul-mukul dirinya, setelah aku tenang, "kenapa kamu di sini?" Tanya Jaka, "ini memang pekerjaanku 2 tahun terakhir ini, aku begini karena kamu", "maksud kamu?", "yaa..karena kesalahanku terlalu percaya padamu yang membuatku seperti ini aku hancur, aku gagal menikah karena aku terkena HIV, aku diusir dari rumah", "kamu diusir?", "saat ini aku tidak punya siapa-siapa lagi, aku hidup sendiri, akuu..sudahlah, kenapa malah tanya ini itu bukankah kamu BO aku bukan untuk itu?", aku berpikir mungkin penyakit yang kuderita sekarang ini penyebabnya yang kukira Jaka laki-laki baik-baik ternyata sama saja, yang kukira waktu itu hanya aku di hati dan pikirannya ternyataaa...
Dari wajahnya yang bingung terlihat ada sedikit kerinduan untukku, dia memandangku dan kemudian memelukku, "maafkan aku Dis..", "sudahlah tidak ada gunanya kamu minta maaf, maafmu tidak akan mengembalikan keadaanku, aku terlanjur hancur makanya aku jalani semua ini, tiap malam aku bertemu laki-laki yang berbeda termasuk kamu saat ini".
Malam semakin larut, dan akupun seperti biasa melayani tamuku, namun ada rasa lain di malam ini. Masih ada rasa cinta yang dulu, Jaka memperlakukanku sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Malang
Teen FictionKeesokan harinya, aku baru tersadar kalau keperawananku telah terenggut, aku sama sekali tidak menyesal karena aku berpikir ini bisa jadi senjataku untuk meminta Jaka menikahiku. Cerita ini hanya fiktif belaka murni imajinasi disela-sela bikin cemil...