Ch. 1: The Dunia Lain

148 29 51
                                    




Rumah adalah tempat tinggal yang nyaman dan aman lagi sejahtera bagi kita semua. Semua orang akan pulang ke rumah jika waktunya telah tiba. Misalnya, ketika selesai berbelanja, ketika sepulang dari sekolah, ketika mau maling, dan sebagainya. Kebanyakan orang yang udah selesai bepergian ketika ditanya 'Lo mau kemana nih?' akan menjawab 'Ke rumah dong'. Namun hal ini tidaklah berlaku bagi Micun.

Rumah adalah neraka kecil bagi keledai yang satu ini. Jika orang-orang berkata 'Home Sweet Home', Micun akan berkata 'Hell Sweet Hell'. Keharmonisan yang tercipta dalam keluarga orang lain merupakan kehancuran dan kepicikan dalam keluarga Micun. Setiap anggota keluarga Micun mempunyai senjata masing-masing untuk menjatuhkan anggota yang lainnya (ini keluarga apa mau perang sih?).

Papi: Kemampuannya dianggap sebagai kemampuan yang efektif dan susah untuk ditaklukkan. Orang-orang menyebutnya 'Pelit'.

Mami: Kekuatan akan lengkingannya membuat yang lainnya menyerah ampun. Orang-orang menyebutnya 'Berteriak'.

Mici: Anak cewek sadis ini mempunyai kekuatan menaklukan lawan dengan cara membuat lawannya kembang-kempis ketakutan. Orang-orang menyebutnya 'Menangis'.

Micun: Remaja yang satu ini mempunyai kekuatan membuat orang-orang menjadi geram dan dongkol. Orang-orang menyebutnya 'Bodoh'.

Bibi: Kemampuannya sederhana dan kebanyakan bersifat pasif. Orang-orang menyebutnya 'Bersih-bersih'.

SUMBER: DENGAN PERJUANGAN KERAS HINGGA BABAK BELUR, 20XX

Kemampuan-kemampuan inilah yang nantinya digunakan sebagai senjata untuk membuat yang lainnya menderita sepanjang hidup mereka. Tidak heran inilah yang disebut dengan KB alias Keluarga Berantakan. Ketenangan yang terjalin di keluarga ini akan dirusak dengan bangganya oleh salah satu anggota keluarga dan diteruskan oleh yang lainnya. Jika di dunia ini memang ada keluarga superhero kayak di film seperti The Incredibles, maka keluarga Micun-lah yang akan menjadi lawan yang harus segera mereka berantas, keluarga The Dunia Lain. Percaya dan yakinlah bahwa jangan sekali-kali terjebak masuk ke dalam rumah keluarga The Dunia Lain, karena dijamin orang yang terjebak, tidak akan bisa keluar lagi.

Hari ini adalah hari Minggu. Matahari bersinar terang di atas perkarangan rumah warga disertai tiupan angin sejuk yang membuat hari itu menjadi hari yang sempurna untuk bermalas-malasan. Ketenangan yang dirasakan Micun berjalan dengan baik sejauh ini. Tidak ada yang berteriak, tidak ada yang menangis, membuatnya dapat tidur dengan tenang dan bermimpi indah. Jam sudah menunjukkan pukul 10.25, namun Micun masih tertidur lelap dan tentu saja gak ketinggalan ilernya yang telah membentuk pulau baru di bantal bututnya itu. Tapi apalah daya, kelelapan tersebut akan segera sirna dikarenakan aksi dari keluarga The Dunia Lain baru saja dimulai.

Sesosok misterius melangkah ke depan kamar Micun dan mengetuknya. Lalu, "CUUUN!!"

Ya, tidak salah lagi. Jeritan superdahsyat tersebut adalah punyanya Mami. Kekuatan lengkingan Mami dapat dikatakan sebagai lengkingan yang tiada tandingnya. Kata Mami, dulu waktu kecil ia sering menjerit gak karuan di kamar mandi sampe mulutnya disegel pake segel vampir. Walaupun gitu, Mami gak nyerah untuk mengasah bakat menjeritnya itu sampai pada tahap profesional.

Tapi Micun yang memang jagonya tidur, masih saja mengorok seolah-olah tidak ada suara apapun yang mengganggunya. Apalagi suara ngoroknya Micun kayak orang keselek duren. Mami yang tidak gampang untuk menyerah, berteriak untuk kedua kalinya. Tetap saja, lengkingan Mami tidak membuatnya goyah sedikitpun. Dengan segenap kekuatan, Mami menaikkan satu oktaf suaranya menjadi oktaf sepuluh dan berteriak, "MIIIIIIICUUUUN!"

Seperti adegan-adegan di film, Micun segera melompat dari tempat tidurnya dan siap dengan gerakan bertahan seakan-akan bakalan ada Mami yang keluar yang akan membawanya ke Gua Hantu. Micun menyadari bahwa jeritan itu hanyalah fatamorgananya dan dia pun menjatuhkan kembali badannya ke tempat tidur dan kembali bermimpi. Mami menunggu dengan setia di depan pintu berharap melihat wajah Micun yang kucel, tetapi selang beberapa detik terlewati, tidak ada tanda-tanda kehidupan dari anak bututnya itu. Mami mencoba membuka pintu kamar Micun yang ternyata gak dikunci. Seketika, Mami melihat sesosok makhluk aneh yang tidur kayak udang kejepit batu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 09, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CBMB (Cinta Baru Mulai Berkokok)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang