Happy Reading guyss♡
"Akhhhh, sakit" teriak Prilly kesakitan
"Apa? Lagi? Oke" Tanya Ali seraya mendongak kan kepalanya dan menatap Prilly dengan ekspresi nya yang pura-pura senang
"Akhhhh, sakit bodoh, Hikss.." teriak Prilly diiringi isak tangis karena Ali mencabut kuku kaki jari manis nya
Ali mendongak kembali "kenapa nona menangis. Nona sedih kah, kuku cantik mu ini saya cabut?" Tanya Ali seraya menunjukan kuku jari manis Prilly yang ia cabut tadi
Kuku Prilly yang bercat ungu itu, kini terdapat bercak darah
"Iya?hah?iya?" Tanya Ali yang menyodor-nyodorkan kuku kaki milik Prilly ke depan wajah Prilly
Prilly membuang wajah nya untuk menghindar, agar tidak terkena kuku nya yang kini bercak darah itu
"Hikss..hikss.."
Saat ini Ali sudah berdiri dari jongkok nya dan sekarang ia membungkuk dan mencondongkan badan nya ke depan Prilly
"Jangan menangis hey, apa kah benar-banar sakit?" Tanya Ali dengan nada pura-pura bersimpati seraya menghapus air mata yang mengalir dari mata Prilly
Tapi setelah itu, dengan sengaja nya Ali menginjak jari-jari kaki Prilly, tak terkecuali dua jari yang sudah tidak berkuku lagi dan tentu nya berlumuran darah
"Akhhhhhh" erang Prilly dengan volume keras, karena memamg itu sangat menyakitkan. Rasa sakit,perih menjalar di bagian jari kelingking dan jari manis nya itu
"Upss, maaf tidak sengaja" kata Ali seraya mundur beberapa langkah
"Keparat kau Ali!" Teriak Prilly
"Sakit, hiksss.."
"Sakit kau bilang?" Tanya Ali
"LALU APA YANG GORGI RASAKAN SAAT KAU MENEBAS KEPALANYA HAH!?" Lanjut Ali dengan emosi seraya menarik rambut Prilly kebelakang sehingga Prilly mendongak
"Hikss..hikss.. lepaskan ku mohon" kata Prilly dengan nada memohon
"Lepaskan?"
"Baiklah" kata Ali seraya melepas tarikannya pada rambut Prilly
"Tapi aku akan bermain-main dengan telapak kaki mu, oke?" Kata Ali seraya mengambil silet berkarat nya di atas meja
"Jangan, tolong lah. Hikss.."
Ali kembali berjongkok lalu mengambil kaki kiri Prilly, Prilly memberontak tapi tenaga nya terlalu lemah untuk bisa melepaskan cekalan Ali
"Ssssshh" ringis Prilly saat silet berkarat itu berhasil menyayat telapak kaki nya
Ali berhenti melakukan aksi menyayat nya dan menatap Prilly
"Jangan lakukan lagi, ku mohon Ali" kata Prilly memelas
"Kau tau nona, suara seperti itu yang aku suka, dibanding suara teriakan atau erangan yang menyakitkan telinga ku" kata Ali sebelum melakukan aksi menyayat nya lagi
"Sakittttt!"
"Anggap saja ini balasan, karna nona sudah membunuh Gorgi, anjing kesayangan ku"
Disela-sela aksi menyayat nya terdengar suara gaduh dari luar, tepatnya arah pintu masuk basement, Prilly pun mendengar nya
Apa itu Rey? *batin Prilly
Ada apa di luar sana *batin Ali
"Reyyy, Reyyy aku disini tolong aku Reyyy" teriak Prilly
KAMU SEDANG MEMBACA
Saiko Man (END)
Teen FictionFact about this story: terinspirasi dari film P2. Hehe, yang kepo film nya gimana search di youtube;v ENJOY YA!