Bersandiwara

2.4K 121 7
                                    


Happy Reading guyss♡

Dooorr  *suara tembakan pistol

"Yak! Mengapa tidak dari tadi kita gunakan pistol untuk membuka pintu keparat ini!" kata Rey ketika pintu berhasil dibuka

Rey, pemilik Hotel, resepsionis, dan Pria-pria berbadan besar langsung masuk kedalam basement

"Dimana tempat pria saiko itu?" Tanya Rey disela-sela jalan cepat nya

"Di sana tuan" jawab pemilik Hotel itu seraya menunjuk ke depan sana, tepatnya pada sebuah bangunan yang berdominan kaca

Tok.. tok.. tok.. *Rey mengetuk pintu yang terbuat dari kaca

"Seperti nya semua baik-baik saja tuan" kata pemilik Hotel seraya memperhatikan sekitar

"Apanya yang baik-baik saja, pintu masuk dikunci, dan sekarang pintu ini juga di kunci pasti ada yang tidak beres!" Kata Rey dengan nada emosi

Pemilik Hotel itu hanya diam saja, sedangkan Pria-pria berbadan besar itu menatap Rey dengan tatapan tidak bersahabat

Sial! Mengapa sedari tadi aku tidak bisa berbuat apa-apa ketika di bentak oleh anak ini! *batin pemilik Hotel

"Hey Alikhalid, buka pintu ini. Jangan macam-macam dengan Prilly!" Kata Rey berteriak seraya memukul-mukul pintu kaca itu

Rey berbalik badan menghadap pada Pria-pria berbadan besar itu yang berdiri bersejajar di belakangnya, Rey geram karena mereka hanya berdiam diri saja tanpa ada niatan membantu nya membuka pintu kaca itu

"Hey kalian jangan diam saja, bantu—" kata Rey terhenti ketika pintu kaca itu terbuka

"Pak Hans, bagaimana bapak bisa ada disini, bukan kah pintu masuk saya kunci?" kata Ali yang sudah berada di antara mereka

"Mengapa kau mengunci pintu masuk nya Li?" Tanya pemilik Hotel itu

"Maaf pak, tadi penyakit saya kambuh, dan saya beristirahat terlebih dulu. Lalu saya mengunci pintu masuk agar tidak ada orang yang masuk dan membawa mobil tanpa sepengetahuan saya" Jelas Ali

"Oh seperti itu, iya saya paham" kata pak Hans mengerti, karena memang sejak awal melamar kerja disini Ali sudah memberitau bahwa dirinya mengidap suatu penyakit. Tentu saja itu hanya fakta palsu, karena untuk berjaga-jaga jika suatu hal terjadi, seperti saat ini.

"Nah tuan, semua sudah jelas kan mengapa pintu masuk dikunci" kata pak Hans pada Rey

"Saya tidak percaya! Itu hanya alasan nya saja, dimana Prilly hah!?" Tanya Rey penuh emosi seraya mencengkram kerah seragam Ali dan menyudutkan Ali pada dinding kaca

"Maksud tuan apa?" Kata Ali susah payah karna Rey mulai sedikit mengangkat tubuh nya

"Jangan pura-pura tidak tau brengsek!" Kata Rey seraya melayangkan pukulan pada rahang Ali

"KATAKAN DIMANA PRILLY!?" kata Rey penuh emosi dan kembali melayangkan pukulan pada rahang Ali

"Hentikan tuan" kata pemilik Hotel seraya mengisyaratkan Pria-pria berbadan besar agar menghentikan aksi brutal Rey

"Lepaskan saya!" Kata Rey ketika salah satu Pria berbadan besar menahan dirinya

"Kita masuk saja ke dalam untuk memastikan apakah kekasih anda benar ada disini atau tidak" kata pemilik Hotel itu

"Kekasih? Kekasih siapa yang ada didalam? Di dalam tidak ada siapa-siapa pak, saya hanya sendiri " kata Ali seraya berdiri dan mengelap sudut bibirnya yang berdarah

Rey menatap tajam Ali dengan nafas nya yang memburu karena emosi nya sudah di ubun-ubun, lalu setelah itu ia pun masuk ke dalam dan menelusuri setiap ruangan yang ada di markas Ali

Saiko Man (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang